19. Sweet and Shit!

3.9K 360 149
                                    

Siapa yang tidak sabar melihat keuwuan merekaaah? Nih, ya aku kasih sweet-sweet'an yang ada shit-shit'nya dikit🤏

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Siapa yang tidak sabar melihat keuwuan merekaaah? Nih, ya aku kasih sweet-sweet'an yang ada shit-shit'nya dikit🤏. Tetap dukung kisah mereka dengan cara vote dan komen seikhlasnya, ya. Boleh juga share cerita ini ke temen kalian kalau suka dan jika berkenan silakan follow akunku.

Terima kasih dan selamat membaca.

_________________________

Migel pernah berniat untuk terus melajang dan menganggap sebuah pernikahan hanya perantara sex legal dalam kamar. Jadi, ia pikir untuk apa repot-repot berjalan di altar hanya untuk sex yang jika ia mau bisa didapat dengan mudah. Meskipun saat itu, Migel tidak berhasrat membagi tubuh dengan seorang pria. Baginya membicarakan ukuran penis dengan Kinar sudah sangat membosankan. Benar-benar tidak ada yang membuatnya penasaran.

Namun, sang ayah punya segudang rencana. Menyodorkan pernikahan sambil menjanjikan kebebasan.

Mungkin memang benar, dikelilingi pria yang tidak memberi contoh baik dalam hubungan asmara membuat Migel percaya tidak ada pernikahan yang berakhir bahagia atau pria setia setelah berkeluarga.

Akan tetapi, setelah mengenal Ozge ada yang sedikit mengubah pandangannya tentang seorang pria. Ozge memang mudah tersenyum, entah hal itu dilakukannya juga atau tidak saat di luar rumah. Tetapi yang Migel lihat senyum pria itu tampak berbeda dari beberapa pria yang pernah menemuinya. Sorot mata Ozge terasa tulus jika menatapnya, seolah pria itu sedang dijanjikan masa depan yang begitu cerah.

Perlahan sikap tenang dan gugupnya, membuat Migel merasa kalau Ozge bukan pria berengsek yang selama ini ia lihat di mana-mana. Pria itu berbeda dalam segala hal.

Termasuk tindakannya saat ini.

Sambil tersenyum membaca tulisan dalam kartu ucapan, Migel berakhir tertawa kecil karena merasa senang sekaligus geli.

Ini asli, aku bisa jamin. Ada sertifikatnya dan aku meletakannya tadi pagi di atas nakas dekat tempat tidurmu. Kata pegawainya ini keluaran terbaru juga limited edition. Warnanya cantik, aku harap kamu suka dan ukurannya pas.

Kembali membaca tulisan tangan Ozge yang begitu rapi, Migel tersentak saat Kinar yang entah sejak kapan ada dalam kantornya menyambar selembar kertas kecil itu tanpa aba-aba. Ia mendengkus saja dan membiarkan Kinar membacanya.

"Astaga manisnya. Ya ... meskipun aku rasa butuh waktu setengah jam untuk Ozge menulis ini!" Kinar terkikik lalu menatap Migel yang sedang asyik bersandar pada kursi putar sambil melihat benda dalam kotak beludru berwarna hitam. "Apa yang dia berikan?" tambahnya ikut menatap pemberian Ozge.

Di sana cincin bermata berlian biru tampak berkilauan. Motif cincin yang bertekstur kasar dan terukir rapi menambah kesan mewah dan elegan pada benda yang sudah bisa diperkirakan bukan benda murahan.

"Pilihannya bagus." Kinar berkomentar lalu mengambil kotak cincin itu saat Migel menyodorkannya. "Apa dia seromantis ini jika di rumah? Astaga, aku tidak menyangka kurir paket tadi mengirim berlian."

Let's Fall In Love!✔️ Kde žijí příběhy. Začni objevovat