11. Long Distance Relationship. (I)

3.6K 413 53
                                    

Kita ketemu lagiii

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kita ketemu lagiii. Tetap dukung kisah mereka dengan cara vote dan komen seikhlasnya ya. Boleh juga share cerita ini ke temen kalian kalau suka dan jika berkenan silakan follow akunku.

Terima kasih dan selamat membaca.

__________________________

Sudah Ozge duga kepergian Migel pasti akan mengubah sedikit moodnya. Akhir-akhir ini ia jadi malas sarapan di rumah padahal dua bulan yang lalu, tepatnya saat masih bangga menjadi lelaki single, meja makan itu memang lebih sering ia gunakan sendiri. Namun, setalah menikah Ozge rasa sarapan berdua meski dengan posisi saling berhadapan adalah hal wajib.

Mungkin karena cuma itu yang bisa Ozge lakukan. Jika beberapa suami di luar sana memilih pulang cepat untuk segera masuk ke selimut yang sama dengan istri mereka, maka bagi Ozge bangun lebih awal dan menikmati sarapan bersama Migel adalah hal yang tak kalah penting dari tidur sekamar.

Sayangnya, kegiatan penting itu untuk saat ini harus dihilangkan.

"Pak, ada telepon dari pelabuhan merak." Andira sudah mengetuk lebih dulu pintu kantor atasannya sebelum masuk ke sana. "Pak Hendra bilang ingin bicara dengan Bapak sekarang juga."

Ozge masih bersandar di kursi putarnya saat sang sekretaris menyampaikan informasi, lalu bergerak enggan untuk melirik ponsel di atas meja yang mulai bergetar. Ia mengangguk dan membiarkan wanita itu keluar.

"Iya."

"Halo, Pak. Ada masalah penting yang mau saya laporkan. Ada lima kargo kita yang tidak kembali setelah mengirim furniture ke pelabuhan Ferry Sekupang, Batam. Ada yang ingin saya jelaskan langsung, apa Pak Ozge bisa datang ke sini? Jika tidak bisa hari ini, mungkin besok pagi, Pak?" Pria di sambungan telepon berbicara to the poin.

Ozge melirik jam tangannya sebentar. "Bisa hari ini," jawabnya tenang meskipun tahu pasti kegiatan itu akan memaksanya pulang larut. Lagi pula mungkin hal ini bisa membuatnya sedikit lupa dengan keadaan rumahnya yang sekarang kosong.

Maksud Ozge, tidak ada Migel di dalamnya.

Hari ini Ozge sengaja membawa sopir pribadinya karena malas menyetir sendiri. Jadi, setelah menempati bangku penumpang ia memerintah pria berusia 40 tahunan yang sudah duduk di balik setir untuk pergi menuju pelabuhan merak. Sekitar 20 menit dalam perjalan, ponselnya kembali bergetar. Ozge pikir itu Hendra, pegawai yang memang ditugaskan untuk memantau langsung ke lapangan jika ada masalah atau kekurangan.

Namun tak disangka, notifikasi itu berasal dari Migel. Wanita itu mengirimkan pesan yang membuat raut muram Ozge sejak pagi mulai menampilkan senyum tipis setalah membuka pesan bersisi gambar sang istri yang sedang memegang sepiring makanan. Lalu tidak lupa menulis pesan pendek di bawahnya.

Aku makan dengan baik di sini. Bagaimana denganmu?

Sepertinya, memang cover Migel saja yang terlihat keras kepala dan pembangkang, padahal sebenarnya wanita itu bisa jadi penurut jika apa yang ia inginkan tidak terlalu dikekang.

Let's Fall In Love!✔️ Where stories live. Discover now