“Gengsi bisa membuat kamu sengsara jika dilakukan terus menerus.”
Selamat Membaca
***
.
.
.
.
.
Pagi yang cerah,seperti biasa saat ini keluarga galaksa tengah menikmati sarapan bersama.
"Masakan mommy emang paling enak" ucap diyan sambari menikmati ayam kecap buatan sang mommy
"Kalau lagi makan jangan ngomong diyan" tegur mommy dira
"Tapi real no fake fake mom" dira hanya bisa menggeleng melihat kelakuan putrinya itu
"Bagaimana sekolah kalian?" tanya rayan sang daddy
"Baik" jawab riyan singkat
"Baik dad,tapi nanti bakalan ada pembayaran untuk ulang tahun sekolah"
"Kapan?"
"Belum ada info dad"
Ting tong...
"Siapa tuh pagi-pagi dateng" ucap diyan
"Biar mommy yang buka"
Mommy dira berdiri dari duduknya,lalu berjalan menuju pintu rumah untuk melihat siapa yang datang pagi-pagi.
"Eh ayara? Ada apa tumben pagi-pagi kesini?" ucap mommy dira
"Morning tante,maaf ayara ganggu pagi-pagi.Ayara cuma mau bawain puding pesanan tante"
"Oh iya,ayok masuk dulu sekalian sarapan"
"Nggak usa tante,ayara udah sarapan"
"Kalau gitu,ayok cobain puding nya"
"Tapi tan.."
"Udah gada tapi-tapian" dira menarik tangan ayara untuk masuk dan berjalan menuju meja makan
"Ayara" seru diyan
"Hai diy" sapa ayara
"Pagi om"
"Pagi juga"
"Riyan nya gak di sapa?" goda mommy dira
"Em..pagi riyan" ucap ayara sedikit menekankan kata 'riyan'
"Juga" jawab riyan singkat
"Ayok duduk ayara" pinta mommy dira
"Apa tuh mom?" Tanya diyan melihat kantong plastik yang di letakkan di atas meja makan
"Puding,kemaren mommy pesen puding sama tante nya ayara" jawab mommy dira
"WAHHHH MAU DONG MOM" girang diyan
"Diyan" tegur daddy rayan
"Ups,maaf dadd" ucap diyan sambari menyengir
"Ayara ayo ikut sarapan" ucap mommy dira
"Nggak usa tante ayara udah sarapan" ucap ayara sambari melirik riyan
"Ya udah makan puding nya aja kalo gitu"
"Nggak-" ucapan ayara terpotong
"Nggak ada penolakan" celetuk diyan
"Puding nya enak banget,manis kaya yang jual" ucap diyan menggoda ayara
"Apasi diy kamu bisa aja" ayara tersenyum malu
"Real tau,kalau yang jual puding nya cantik gini pasti cepet laku ya kan riy" diyan tersenyum menatap riyan
YOU ARE READING
TWINS (Riyan & Diyan)
Teen FictionAnak kembar sudah identik dengan persamaan mereka.Tapi bagaimana dengan anak kembar satu ini?yang memiliki banyak perbedaan.Bahkan,mereka kerap diragukan kalau mereka benar-benar anak kembar. . . . . . Penasaran?Kuyy baca!!
