#5).Sekolah

170 55 0
                                    

Tidak ada kata terlambat untuk belajar,perubahan terjadi ketika kita mau belajar.

Selamat membaca.
***
.
.
.
.
.

15 menit perjalanan dari rumah ke sekolah.Kini riyan,diyan dan ayara sudah sampai di parkiran sekolah.Dan kelima sahabat riyan juga sudah setia menunggu kedatangan riyan.

"Weh...si bos udah dateng" seru kenzie

"Tapi bentar itu si bos bawa cewek siapa?" Celetuk miko

"Itu ayang bebeb gue podoh" kenzie menggeplak kepala miko

"ANJING..trus napa dia sama bos?kan cewe lo" ucap miko

"Ya kan kembaran nya" jawab kenzie

"BUKAN DIYAN YANG GUE MAKSUD PODOH" geram miko

"Trus siapa jamal?"

"Itu cewe lagi satu,yang sama diy-" miko menghentikan ucapannya karena saat ini riyan sudah ada di depannya bersama diyan dan? ayara tentu saja.

"Morning dede diyan" sapa kenzie sambari tersenyum lebar

"Too" jawab diyan jute

"Hhfttt..." Ketiga teman-teman riyan menahan tawa akibat melihat sahabat yang miris.

Setelah drama di parkiran selesai.Kini mereka semua memasuki halaman sekolah.Dan menuju kelas masing-masing.

***

"WOII...YANG BAWA PULPEN LEBIH PINJEM DONG"

"Ak-" ayara yang ingin menjawab dan meminjamkan pulpennya terhenti

"Udh biarin aja ay" ucap diyan

"Tapi kasian"

"Ssttt..udah biarin aja"

"Diy..lo bawa pulpen lebih ga?" Tanya seorang laki-laki yang sedari tadi berteriak mencari pendonor pulpen.

"Gak"

"Aelah diy,pinjem napa"

"Udah gue bilang gue gak bawa" diyan menatap mata ayara seakan memberi kode agar jangan meminjamkan pulpennya

"Yahh.." lirih laki-laki itu kecewa

"Ini,aku bawa" ayara yang tak tega akhirnya terpaksa meminjamkan pulpennya.Bersamaan dengan itu diyan menatap ayara

"WAHHH,MAKASI" saat Danu hendak mengambik pulpen dari ayara, lebih dulu diyan mengambilnya.Ya nama laki-laki itu adalah Danu, terbilang murid paling bandel di kelas XII IPS1.

"Eitttss...tidak semudah itu,lo harus beli ni pulpen 10 ribu,deal?" ucap diyan

"Busett,gue minjem bukan beli"

"Ya terserah,ada uang ada barang kalo ga mau yaudah" diyan berpura-pura ingin memasukkan pulpennya ke dalam tas

"Ehh...yaudah nih" danu menaruh uang 10ribu di atas bangku diyan

"Nah gitu dong,nih" diyan memberikan pulpen yang harga asli nya hanya 5 ribu

"Kalo gak darurat gue gak bakal beli ni pulpen sialan" geram danu

"Caper banget sih tu cewek"

"Haha biasa"

"Mungkin prinsip dia ga caper ga asik"

"Hhfttt.."

"KENAPA EMANG?!,YANG CAPER GUE BUKAN ELO KENAPA LO YANG SEWOT HAH" diyan yang tak terima di gosipkan berteriak yang sontak membuat seisi kelas menatapnya

"Waduh...ayang gue kenapa tuh" seru kenzie dari bangku tempat ia duduk

"Dihh...ngapain lo yang marah? Ngerasa tersindir?"

"Ups"

"OHHH LO MAU NYARI MASALAH SAMA GUE"

"Udah diy" ayara memegang tangan  diyan

"Gabisa ay,ini cewe-cewe centil harus dikasi pelajaran" ucap diyan

"APA LO BILANG?! CEWE CENTIL? LO KALI YANG CENTIL"

"Ngaca pren lo ngatain gue centil,ga sadar lo yang centil?" Ejek diyan

"LO!!"

"APA MAU APA LO" tantang diyan

"Diyan!" tegur riyan,yang sedari tadi berusaha mengabaikan kegaduhan itu.Namun karna ia tak mau kembarannya itu terkena masalah ia menegur dan mencoba melerai nya.

Kring!...kring!

Bel sekolah berbunyi yang membuat seisi kelas bersorak ria

"Udah diy,udah istirahat lupain aja" ucap ayara

"Urusan kita belum selesai!" Ucap diyan penuh penekanan

"Lo pikir gue takut?"

***
.
.
.
.
.

Gimana gess?lanjut?
Lanjut dong😁☝
Ikuti terus cerita ini sampai selesai ya,jangan lupa vote+komen biar aku semangat update nya😁🙏

Jika ada typo tolong di maklumi ya
#Riyan
#Diyan
#Twins
#Ayara
#School

TWINS (Riyan & Diyan)Where stories live. Discover now