#19).Kenzie

71 38 5
                                    

“Hidup tak akan menjadi beban jika kau bisa menjalaninya dengan ikhlas.”

Selamat Membaca
***
.
.
.
.
.

Di bawah terik matahari sore yang cukup menyengat,kenzie duduk di kursi taman.Pemuda yang biasanya terlihat random kini duduk sendiri sambari melamun.

"Kenz,papa mau nikah lagi"

"Papa nikah minggu depan"

"Kalau kamu tidak mendukung papa nikah lagi,papa juga tidak akan mendukung mu dengan gadis itu!"

Kenzie menghembuskan napas kasar,ia mengacak rambutnya.Ia terus ingat ucapan sang papa yang berniat nikah lagi.

Ia benar-benar bingung,apa yang harus ia lakukan? Di satu sisi ia tidak ingin papa nya menikah lagi dan di sisi lain jika ia tidak mengijinkan papa nya untuk menikah,maka hubungannya dengan diyan akan berakhir.

Kenzie tersadar dari lamunannya saat ponselnya tiba-tiba berdering.Ia mengambil pinselnya dari saku jaketnya.

"Hallo kenz.." ucap diyan dari sebrang sana

"Iya kenapa sayang?" jawab kenzie berusaha untuk terdengar baik-baik saja

"Kamu gak ke markas?aku sama yang lain udah di markas"

"Aku kesana sekarang"

"Oke,see you,hati-hati!"

"Iya"

Kenzie menyimpan kembali ponselnya lalu membenai rambutnya yang berantakan.

***

"Halo everyone" seru kenzie yang berjalan memasuki markas

"Dari mana aja lo nyet" ucap miko

"Kamu nanyea?" ejek kenzie

"Kampret" ketus miko

"Hai bub" kenzie duduk di sebelah diyan

"Hai..dari mana kamu?" tanya diyan

"Kangen?"

"Dih pede banget" kenzie terkekeh

"Nanti kalau udah graduation kita jalan-jalan lagi gas?" seru nathan

"GASS" ucap miko dan gibran bersamaan

"Gue mah gas gas aja kalo ada rekening mah" gibran menatap riyan dan vorgaz

"Betul" ucap miko

"Tenang ae,rekening kita ada dua.Lo berdua ikut kan?" tanya nathan pada riyan dan vorgaz

"Hm.." riyan dan vorgaz hanya berdehem sebagai jawaban yang membuat nathan mendengus kesal

"Lo gimana kenz?diyan?ayara?" tanya miko

"Aku gatau ijin dulu ke tante" jawab ayara

TWINS (Riyan & Diyan)Where stories live. Discover now