#17).Pertemuan malam

44 41 1
                                    

Selamat Membaca
***
*
*
*
*
*

Di malam hari yang cerah,tepat pukul 20.15 yang dimana langit di hiasi dengan ribuan bahkan jutaan bintang-bintang.

Dimana bulan purnama yang menerangi kota pada malam hari ini.Begitu juga dengan riyan yang saat ini tengah duduk di meja cafe menunggu Raysa dan Ayara.

Raysa Aldebaran, gadis berkaca mata dengan rambut sebahu.Raysa adalah teman hidup riyan di masalalu.Raysa meninggalkan riyan karena ia lebih memilih lelaki lain dibandingkan riyan.Memang apa kurang nya riyan? Pemuda tampan,pintar,dan cool.Sungguh raysa sangat beruntung dulu bisa memiliki riyan.

"Ekhem..." dehem ayara saat ia sudah berdiri di sebelah riyan.

"Sorry telat" lanjut ayara

Riyan menatap ayara dan raysa dan mengode untuk duduk.Raysa duduk di sebelah riyan,namun riyan seperti menjaga jarak dengannya yang membuat raysa terkekeh kecil.

Ayara dan raysa sudah duduk,hanya ada keheningan selama beberapa detik.Sampai dimana raysa angkat bicara canggung.Tentu saja,orang sudah mantan siapa saja pasti akan canggung.

"Hai riy,how are you?" raysa menatap riyan dan tersenyum

"Fine" jawab riyan singkat

"O-oh oke" raysa tersenyum canggung

"Aku pesen makanan dulu,kalian mau pesen apa? Biar sekalian" ayara bangun dari duduknya

"

Aku jus alpokat aja ay" ucap raysa menatap riyan "aku tau kamu suka sama jus alpokat riy" batin raysa

"Riyan?" tanya ayara

"Kopi" raysa mengkerutkan dahinya

"Sejak kapan riyan suka kopi?" batin raysa

Sebenarnya riyan tidak terlalu menyukai kopi,tapi karna sudah lebih dulu minuman kesukaannya di pesan oleh raysa.Jadi ia terpaksa memesan kopi.Lagi pula kopi juga kesukaan ayara.

Ayara pergi untuk memesan minuman.Kini tinggal Riyan dan Raysa di meja cafe tempat mereka duduk. Hening sampai ayara datang dengan membawa nampan berisi dua kopi dan satu jus alpokat.

"Apaan sih si ayara ngapain coba dia juga pesen kopi,dasar caper" batin raysa menatap ayara tak suka

"Ini sa jus kamu,dan ini kopi riyan" ucap ayara menaruh jus dan kopi nya di meja

"Thanks" ucap riyan tidak merubah wajahnya sedikitpun masih datar,sedatar jalanan aspal

"Iya sama-sama" jawab ayara

"Ekhem..." dehem raysa

"Em...riy" raysa memegang tangan riyan,dengan cepat riyan menyingkirkan tangannya

"Riy,kamu gak bisa gitu maafin aku?" ucap raysa menatap riyan penuh harapan

"Saya sudah memaaf kan mu" jawab riyan tanpa melihat raysa sedikit pun,pandangan datar nya terus menghadap kedepan

"Tapi kenapa kamu tidak mau melihatku riy" riyan melirik raysa

"Aku tau,dulu aku sudah sangat menyakiti mu riy.Tapi sungguh aku benar-benar menyesel.Aku mau kita bisa seperti dulu riy" riyan tersenyum miring

"Thanks,aku tidak akan mengambil sesuatu yang sudah aku buang" ucap riyan penuh penekanan

"Tapi riy,aku janji tidak akan mengulangi kesalahanku" raysa kembali memegang tangan riyan

"No! Thanks!" ucap riyan menekankan kata 'no'

Ayara hanya bisa menyimak dua insan ini tengah bercincang.Karena ia merasa tidak enak,ia memutuskan untuk menunggu di mobil taxi yang tadi mengantarkan ayara dan raysa.

***

Di satu sisi,kini sepasang kekasih yang tak lain adalah Kenzie dan Diyan.Mereka tengah melakukan Vidio call.Diyan yang tengah rebahan di kasur king size miliknya dan kenzie tengah berada di balkon kamarnya.

"Kamu ga bobok bub?" tanya kenzie dari sebrang sana

"Ngga,kamu kenapa belum?"

"Lemes besti gak di suruh tidur sama ayang"

"Apaan sih kamu alay banget deh" diyan yang melihat tingkah kenzie tertawa kecil

"Haha..lagian bener gak disuruh sma ayang"

"Ya udah,sana tidur"

"Dihh,masa ngomong sama pacar nya gitu doang"

"Trus gumana? Sana tidur sayangku,cintaku,my love.Gitu?" diyan tersenyum manis

"HAH?! Tadi kamu bilang apa bub?"

"Tidur!!!" geram diyan

"Nggak sesudah itu" ucap kenzie girang

"

Apa?" diyan menaikkan satu alisnya

"Itu yang tadi kamu nyuruh tidur,kamu panggil aku gimana?"

"EH,KENZ ITU BINTANG JATUH?" heboh diyan

"Hah? Mana?" Kenzie berbalik melihat langit

"Iya bub bintang jatuh"

"Weh ayok buat permintaan"

"Kamu percaya sama yang kaya gitu?" Kenzie terkekeh

"Ish,udah buat permintaan"

"Oke,wait" kenzie memejamkan mata nya dan berdoa

"Udah?" tanya diyan yang dari tadi menatap kenzie berdoa dari vidio call

"Udah"

"Minta apa kamu?"

"Apa ya?" ucap kenzie pura-pura tidak ingat

"Dih,yaudah" jawab diyan memalingkan wajahnya

"Aku minta agar kita bisa berjodoh,kamu jadi milik aku selamanya sampai maut memisahkan" kenzie tersenyum,sontak diyan langsung menatap kenzie

"Iya kah?" tanya diyan

"Gak percaya?" Kenzie menaikan alisnya

"Nggak"

"Tunggu,nanti doa aku akan terwujud sampai kamu percaya" kenzie tersenyum

"Oke" diyan membalas senyuman kenzie

"Yaudah sana tidur udah malam"

"Oke,good night"

"U too"

"Love u" diyan berbisik

"Love u too bub" ucap kenzie masih dengan wajah terkontrol,padahal jantungnya sudah menari-nari di dalam

Diyan berguling-guling karna salting saat ia sudah mematikan vidio call. Tidak kalah salting,kenzie yang saat itu tengah berada di balkon kamar nya juga memukul-mukul udara karna kegirangan.

***
.
.
.
.
.

Sorry kalau ada typo gess!
Jangan lupa follow+vate💘

TWINS (Riyan & Diyan)Kde žijí příběhy. Začni objevovat