20. Kesepian #1

8 0 0
                                    

Saya melihat dinding kamar anak SD itu dipenuhi tulisan tentang kesepian, seperti "Aku ga tahu harus cerita ke siapa," padahal saya tahu ayahnya adalah sosok yang bekerja dari rumah. 

Lalu di waktu lain, saya mendengar anak SMA di salah satu sekolah berkata kepada teman lainnya, "Temenin aku ke kantin dong, aku ga bisa sendirian."

Dulu, sebelum terkenal aplikasi online pengantaran makanan, saya kenal betul mahasiswa yang jatuh sakit karena tidak makan sendiria. Dia merasa makan sendirian, baik di resto, kantin, atau warung itu menyedihkan. Ekstrimnya, baginya, berangkat ke sebuah warung dan membeli makanan untuk dibungkus saja akan membuat semua orang memandangnya dengan kasihan, "Ga ada temen ya, kok sendirian,"

Atau, cerita tentang para jomblo yang mencari pacar hanya karena dia tidak bisa sendirian. "Aku cuma ga bisa aja sendirian, harus ada orang gitu di samping aku,"

Dan, saya tahu betapa banyak yang sudah menikah, pasangan disampingnya, tidur di atas ranjang yang sama, tapi tetap merasakan kesepian yang tidak terjelaskan. "Dia ga memahami aku fakh. Dia ga bisa merespon apa yang aku bicarakan, padahal aku butuh diskusi,"

Atau di lain hari, saya berbagi cerita dengan seorang teman yang berkata, "Aku benci suara napasku yang terdengar lebih keras saat aku sendirian. Makanya aku menyalakan video/tv sepanjang waktu. Rasanya jadi tidak terlalu sendiri."

Atau, di lain kesempatan, "Aku mual dan pusing, ketika rasa kesepian itu muncul. Rasanya aku tercekik,"

Atau cerita lain sampai di telinga saya, "Aku anak bungsu, aku ga dibolehin pergi, nanti Mama sendirian dan mungkin juga kesepian,"

Kesepian. Akhir-akhir ini, saya banyak terpapar dengan curahan hati soal kesepian yang saya yakin bukan hanya saya yang mendapatkan cerita ini. Anda pun, dengar berbagai versinya, pasti pernah mendengar cerita dan fenomena serupa.

Awalnya saya meremehkan kesepian ini, karena secara personal, bagi saya sendirian bukan berati kesepian. Tapi, ternyata semakin dewasa, saya semakin memahami bahwa kesepian tidak boleh diremehkan. 

Dalam berbagai penelitian psikologis, kesepian akut setara dengan penyakit fisik yang berbahaya, bahkan mengancam nyawa. Salah satu manifestasi gejala fisiknya seperti penurunan imunitas yang tidak terjelaskan, depresi, dan ketidaksemangatan, serta kelelahan yang tidak terjelaskan. 

Lalu harus bagaimana?

Mari kita uraikan satu-satu...  

(bersambung...)




RESTARTWhere stories live. Discover now