8. Bisikan untuk Berhenti

3 0 0
                                    

"Alhamdulillah, finish relai ITB Ultra Marathon," itu tulisan salah satu caption teman yang muncul di beranda sosial media saya. Dia tidak sendirian, sebenarnya banyak peserta ITB Ultra Marathon ini yang saya kenal dan mereka dengan sumringah menunjukkan keberhasilan mereka menaklukkan. Mereka tidak sendirian, setidaknya ada 3000 orang yang mengikuti salah satu event marathon besar-besaran ini.

Melihat muka-muka peserta itu bertebaran di sosial media saya, saya ikut bangga meski bukan siapa-siapa. Apalagi saya tahu, sejak awal tahun bahkan tahun lalu, para peserta sudah rajin berlatih. Sesekali saya berpapasan dengan mereka yang bersiap menyambut event ini dengan berlatih giat setiap hari.

Pada saat yang bersamaan, saya baru saja menyelesaikan satu artikel untuk dibaca. Sebuah komitmen kecil untuk tetap berdekatan dengan artikel ilmiah yang rasanya semakin hari bukan lagi sebagai teman duduk sehari-hari. Oleh karena itu, saya bertekad untuk tetap menyempatkan diri untuk membaca.

Baik lari maraton dan yang saya lakukan, atau anda perjuangan apapun yang sedang Anda lakukan, sebenarnya punya satu kesamaan, kita butuh disiplin dan komitmen tinggi. Tentu, badai untuk menjaga disiplin dan komitmen diri salah satunya adalah bisikan untuk berhenti.

Saya yakin, teman-teman saya yang tidak semuanya basisnya adalah pelari/ atlet itu terus digoda bisikan-bisikan untuk berhenti. Baik saat proses berlatih, atau, saat hari dimana ia harus berlari 40-45 km tanpa ditemani siapapun.

Bisikan-bisikan itu pasti bukan lagi sekali dua kali. Tapi, berkali-kali.

"Kamu ga kuat, segini aja. Udah, bilang ke panitia,"

Atau, "Ngapain sih susah-susah gini, buat apa, capek semua kan,"

Dan segala bisikan lain yang pasti akan terus menemani proses mencapai garis finis.

Rasanya, hari ini, saya mendapatkan semangat dari muka-muka bahagia dan bangga itu. Muka-muka yang sebenarnya tidak hanya tentang menaklukkan puluhan kilometer, tapi, juga tentang menaklukan segala macam hambatan, tantangan, dan bisikan-bisikan diri sendiri.

Akhirnya, saya mengucapkan "Selamat, congratulation, dan tahniah," bagi siapapun yang berhasil membungkan bisikan-bisikan untuk berhenti di tengah proses memperjuangkan apa yang diharapkan dan dicita-citakan. Sebuah proses yang tidak mudah, sebab perjuangan untuk membungkam itu tidak tampak, tapi sebenarnya bisikan itu nyata di setiap detik.

Tiga ribuan orang pelari marathon hari ini semuanya adalah pemenang.

Tahniah, sekali lagi, para pejuang. Mereka yang berjuang, pada dasarnya sudah menjadi pemenang.

Kalau hari ini kita kalah dengan bisikan untuk berhenti itu, tidak apa-apa. Masih ada detik selanjutnya yang bisa kita mulai kembali.

Restart. Mulai lagi. Sekarang.

***

Bandung, 12 Maret 2023.






RESTARTWhere stories live. Discover now