28

554 90 16
                                    

Yuri telah mengatakan kebenaran bahwa dirinya tidak bekerja untuk siapapun, tapi dia hanya membantu keluarga nya mencari informasi tentang sword yang nantinya bisa digunakan untuk bersaing dengan Iemura untuk mengambil wilayah sword.

"Kau bisa lakukan apapun padanya, jika perlu jangan sampai dia terlihat di wilayah ini"

Rupanya Yuri benar-benar ingin menyingkirkan Nara, tanpa memikirkan akibat jika dirinya ketahuan. Seolah melupakan bahwa Nara adalah bagian dari Sannoh Rengo. Mengusik Nara sama saja mengibarkan bendera perang pada geng itu.

"Oh ya sebaiknya kau menutup mulutmu, kau tahu bukan apa yang bisa dilakukan seorang Kamizono!"

"Siapa kau bisa memerintah ku nona Kamizono?"

Mendengar itu Yuri tersenyum miring, dirinya perlahan melangkah ke arah Masato memberi jarak sekitar satu meter dari laki-laki itu.

"Berapa yang kau inginkan?" Tanya Yuri langsung pada intinya, karena Doubt adalah geng yang tidak jauh dari urusan uang.

"Kau sungguh tahu apa yang ku inginkan, tapi aku ingin tahu kenapa kau ingin aku menyingkirkan nya?" Tanya Masato

Yuri tersenyum kemudian berkata "bukankah setiap kali ada pemenang, harus ada yang dikorbankan?"

BRUGH

AKH!

Tiba-tiba tubuh Yuri terdorong ke depan hingga menghantam tanah. Masato bahkan tidak menduga hal ini akan terjadi.

"Kau!"

Yuri tak dapat menahan keterkejutan nya kala dirinya melihat bahwa gadis yang baru saja dia pukul menggunakan kayu hingga tidak sadarkan diri kini berada di hadapannya.

"Halo Yuri" sapa Nara dengan senyuman manisnya

"Ada apa dengan ekspresi mu itu?, Apa kau tidak senang jika aku sadar lebih cepat?" Tanya Nara

Satu tangan Nara bergerak menyentuh belakang kepalanya, sedikit terasa sakit namun dapat dia tahan. Tangannya terasa basah, rupanya karena darah. Pukulan yang dilayangkan di kepalanya memang cukup kuat tidak heran jika sampai mengeluarkan darah.

"Pukulan mu kuat juga ya, tapi sayangnya tak berhasil benar-benar menumbangkan ku" ucap Nara

"Ah jangan kecewa dulu, kau bisa mencobanya lagi lain kali"

"Tapi ya jika kau masih bisa selamat dari ku kali ini"

Yuri tak tinggal diam, dirinya bergegas bangkit. "Apa yang bisa kau lakukan?, Kau hanya sendiri di sini!"

Mendengar itu Nara tertawa geli, apakah Yuri pikir dirinya takut sendirian?

"Dan apa kau tidak sendirian Yuri?" Tanya Nara

"Ah, mereka?" Tanya Nara sambil menunjuk arah Masato dan yang lainnya

"Masato-san, kau ingin berkelahi dengan ku lagi?" Tanya Nara pada Masato

Meski sedikit terkejut kala gadis bernama Nara itu mengetahui namanya, Masato tetap berusaha bersikap biasa.

Saat Masato ingin menjawab, ponselnya berbunyi. Tentu saja Masato segera menjawabnya.

"Ya"

"Oke"

Hanya dua kata itu yang di ucapkan oleh Masato, setelahnya Masato menutup ponselnya.

"Sayang sekali, seperti nya Masato-san tidak bisa bergabung dengan kami" ucap Nara yang sebenarnya hanya asal menebak saja

"Apa!" ucap Yuri

Masato tak mengatakan apapun, dirinya hanya mengkode para anggotanya untuk bergegas pergi.

"OI Masato!" Panggil Yuri

Story of Nara [High&Low] Where stories live. Discover now