18

663 93 5
                                    

Setelah sekian lama beristirahat dan tidak bisa keluar dari rumah karena alergi, kini Nara bisa menghirup udara bebas karena alergi nya sudah sembuh.

Nara sedang berada di market untuk membeli bahan-bahan pesanan Naomi . Dia di beri catatan kertas berisi apa saja yang harus dia beli.

Nara membawa keranjang dan mulai mengelilingi rak-rak minimarket.

Yang pertama tepung

Kedua Cokelat

Margarin, gula , keju , kecap manis , saus tomat

Lalu yang terakhir, susu kedelai

Keranjang nya hampir penuh dengan belanjaan, lalu dia berjalan ke rak susu. Tapi barang yang dia inginkan ada di rak paling atas.

Kenapa juga ada di rak paling atas!!
Sangat tidak ramah untuk orang pendek seperti ku!!!

Kedua kakinya berjinjit dan tangannya berusaha menggapai sebotol susu yang ada di rak atas. Tapi tetap saja tidak sampai.

Nara menoleh ke kanan dan kiri mencari pegawai toko, dia ingin meminta tolong tapi tidak ada pegawai toko di sekitarnya, lagipula market ini cukup luas jadi wajar saja.

Akhirnya Nara berusaha sekali lagi, dia berjinjit dan menjulurkan tangannya ke arah susu kedelai.

Sedikit lagi ..... sedikit lagi bisaaa

Tapi sebuah tangan lain dari belakang tubuh Nara meraih susu itu. Nara langsung menoleh ke belakang, dirinya terkesip sesaat.

Entah kenapa Nara menjadi gugup kala kedua mata bulatnya bertatapan dengan mata tajam milik orang yang menolongnya.

"Ini, dasar pendek"

Nara langsung tersadar, dan dengan cepat menerima susu kedelai yang telah di ambilkan.

"Aku tidak pendek tahu!, Murayama"

Seseorang yang telah membantu Nara adalah orang yang tidak pernah Nara bayangkan akan bertemu di sini-Murayama. Satu hal yang ada dipikiran Nara, kenapa Murayama ada di sini? Di wilayah Sannoh Rengo, untuk apa?

"San na! aku ini lebih tua darimu"

Nara tersenyum kecil mendengar nya, seperti biasa Murayama harus ditambah dengan -san jika orang yang memanggil nya ada orang yang lebih muda

"Iya Murayama-san"

"Oi dari mana kau tahu namaku?"

"Kakakku Yamato yang memberitahuku, jika kau masih ingat aku yang waktu itu tidak sengaja menendang kaleng hingga mengenai mu, untuk hal itu aku benar-benar minta maaf"

"Tidak masalah"

"Oh ya, Murayama-san tumben sampai ke sini, apa ingin mencari Chiharu?"

"Tidak, aku hanya kebetulan mampir"

"Em, aku sudah selesai jadi aku akan ke kasir, aku pergi dulu ya"

Saat Nara akan pergi, suara Murayama menghentikan nya.

"Tunggu, kau belum menyebutkan namamu"

Nara tersenyum ramah, lalu dia mengulurkan tangannya "Harumi Nara, kau bisa memanggilku Nara"

Murayama segera meraih tangan Nara, mereka berjabat tangan cukup lama karena Murayama tak kunjung melepaskan nya.

"Murayama-san, apa aku sudah boleh pergi"

"Tentu saja"

Nara terkekeh pelan, lalu dia menunjuk jabatan tangan mereka dengan dagunya "tangan ku"

Mendengar itu Murayama langsung melepaskan tangan mereka, dia menggaruk kepalanya karena merasa gugup.

Story of Nara [High&Low] Where stories live. Discover now