27

567 83 13
                                    

Entah mendapatkan keberanian dari mana, Nara dengan sangat percaya diri dan tanpa persiapan apapun masuk ke dalam wilayah pertempuran antara Sword dan pasukan Kohaku. Mungkin ini yang di namakan modal nekat saja.

Dengan berjalan mengendap-endap Nara dan Yuri berusaha mencari sumber suara Lala yang beberapa saat lalu berteriak mencari pertolongan.

"Nara sebenarnya apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Yuri

"Nara!" Panggil Yuri karena sejak tadi dirinya terus saja di abaikan oleh Nara

"Syutttt, diam atau kita akan ketahuan" bisik Nara tanpa menoleh kebelakang

Yuri memutar bola matanya malas, entah salah atau tidak dia mengikuti Nara saat ini yang jelas dia sudah terlanjur di sini jadi mau tidak mau dia harus bersama Nara.

Mendadak Nara menghentikan langkahnya, dia mengintip dari balik box kontainer besar, di sana ada beberapa orang-orang Doubt yang sedang menggiring para wanita yang mereka culik ke tempat lain.

"Cepat sini!"

"OI"

"Cuma hidup di Mumei gai tidak akan membuat kalian bertahan!"

"Kalian harus mencari uang supaya bisa hidup dengan baik!!"

Teriakan teriakan itu berasal dari para Doubt, mereka bahkan dengan kasar mendorong para wanita tanpa peduli jika para wanita akan terluka.

Geng itu benar-benar definisi orang-orang titisan setan, batin Nara

Dan yang menjadi pusat perhatian Nara adalah ketika sosok Lala ada di sana juga dan tengah memberontak berusaha melepaskan diri dari sana.

Hingga ada satu laki-laki dengan kepala tanpa rambut yang diketahui bernama Masato Takano, seseorang yang berperan penting dalam geng Doubt mendekat ke arah Lala. Dengan tatapan intens laki-laki itu mengusap rambut Lala dan berkata "yang ini akan laku mahal"

"Kau ikut dengan ku!"

Dengan kasar laki-laki itu menyeret Lala untuk mengikuti nya.

"Lepas!" Lala berusaha memberontak namun tenaganya tidak sebanding dengan seorang pria

Di balik box kontainer Nara benar-benar tidak tahan lagi melihat tingkah Masato Takano, dan juga raut wajah Lala yang ketakutan.

"Kau tunggu di sini, jangan melakukan apapun yang bisa membahayakan kita berdua" titah Nara

"Kau mau kemana?" Tanya Yuri dengan nada sedikit gusar

"Tentu saja membantu nya" jawab Nara

"Apakah sepenting itu?" Tanya Yuri, karena jujur saja dirinya tidak tahu apa keuntungan dari menyelamatkan gadis bernama Lala

"Pertanyaan mu itu yang tidak penting" balas Nara, kemudian tanpa berkata apa-apa lagi Nara berlari ke arah Lala

"Dia benar-benar bodoh" gumam Yuri

Ketika Lala tengah di seret paksa oleh Masato Takano tiba-tiba ada sebuah kaleng minuman kosong yang terlempar hingga mengenai kepala botak milik si laki-laki.

"SIALAN! SIAPA ITU!"

"Oh my sorry" ucap sosok si pelaku , siapa lagi kalau bukan Nara.

Nara berjalan kearah mereka sembari melipat kedua tangannya di atas dada, sungguh menunjukkan bahwa tidak ada rasa takut dan keraguan atas tindakan nya barusan.

"I thought you were a trash can" ejeknya dengan menampilkan senyum smirk
(Saya pikir anda adalah tempat sampah"

"Nara" pekik Lala , dirinya tidak menyangka bahwa Nara bisa berada di sini.

Story of Nara [High&Low] Where stories live. Discover now