08

956 129 14
                                    

RUDE BOYS

Hantu dijalan yang kejam

Hantu dijalan yang kejam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

R dari SWORD

Pemimpin : Smokey

•••

Siapa dia?

Aku tidak tahu

Aku penasaran dengannya, kau bilang dia melawan lima pria sendirian? Kau yakin?

Iya

Dengan tubuh kecilnya itu? Mustahil sekali

Itu benar! Aku tidak berbohong

Suara-suara itu membuat gadis yang terbaring di ranjang mulai membuka kedua matanya.

"Shhh" Nara memijat kepalanya yang masih berdenyut lalu dia berusaha untuk bangkit.

Seseorang mendekat, dan membantu Nara untuk bangun dan bersandar, dia Lala "apa kau baik-baik saja?"

Nara mengangguk, dia mengedarkan pandangannya ke arah sekitar.

Dirinya sendiri terkesip kala dia melihat satu laki-laki yang memakai jaket dengan tudung berbulu berwarna coklat. Rambutnya berantakan, tatapan matanya menatap intens ke arahnya, dia Smokey.

Bukan hanya Smokey tapi beberapa anggota Rude Boys juga di sana.

kenapa aku bisa sampai sini....

Nara masih belum memutuskan tatapan mereka, Smoky yang menatap nya intens dan Nara yang merasa kagum dan tidak percaya jika dia bertemu Smokey.

Sedangkan Smokey, sejak Lala membawa gadis itu, dia sangat penasaran. Siapa gadis itu? Dari mana asalnya?

Dan ketika tatapan mereka bertemu, Smokey sedikit tertegun, kedua mata gadis itu sangat indah dan menenangkan.

Tapi dia segera sadar kembali.

"Siapa?..."

Perkataan Smokey memecah keheningan yang sempat terjadi.

Suara itu sangat berat dan dalam, jika itu ada di dalam film maka Nara mungkin akan menjerit tertahan dan berteriak bertapa kerennya pemimpin Rude Boys ini. Tapi ini nyata di depan matanya apalagi tatapannya sangat tidak bersahabat.

Nara paham Rude Boys menganggap orang-orang di kota Nameless sebagai keluarga. Mereka menjadi keluarga walau tidak memiliki ikatan darah. Mereka juga tidak menyukai kehadiran orang asing.

"Ano... Nara" ucapnya lirih

"Em aku Lala, aku yang membawamu ke sini karena kau pingsan tadi"

Nara menoleh ke arah Lala dan dia mengangguk. "maaf aku pasti merepotkan mu"

Lala menggeleng"tidak apa aku tahu kau kelelahan, aku juga berterima kasih karena kau telah menolong ku"

Story of Nara [High&Low] Where stories live. Discover now