-Indonesia, 2020
Jauh dari orang tua memang tidak mudah. Banyak hal yang harus dilakukan sendiri. Dalam kondisi seperti ini, teman menjadi keluarga tak sedarah yang bisa diandalkan—terutama saat kita tak tahu harus meminta bantuan kepada siapa.
Pandemi COVID-19 membuat banyak sekolah tak bisa mengadakan pembelajaran tatap muka. Belajar secara daring, sejujurnya, menyulitkan kami untuk memahami pelajaran dengan baik.
Di masa seperti ini, kata "virtual" sudah menjadi hal yang biasa. Belajar virtual, bahkan berkenalan dengan teman pun dilakukan secara virtual. Itulah yang dialami Gisel. Ia mengenal Krisstyan, seorang teman dari daerah berbeda, melalui ponselnya. Hubungan mereka dimulai dari obrolan ringan lewat chat, hingga akhirnya berani berbicara melalui telepon.
Dari situlah kisah mereka bermula.
-Indonesia, 2020
Krisstyan Marsdi
Gisela Kiyandi Gustian
NEXT >>>
YOU ARE READING
Gisel's Story
Short Story**"Ternyata, definisi 'kamu adalah luka sekaligus obat' itu benar adanya. Seperti ungkapan: 'Denganmu aku sakit, tapi tak bersamamu aku lebih sakit.' Semakin kusadari, kata-kata mutiara yang dahulu hanya sekadar ucapan, kini terasa begitu nyata bagi...
