Tujuh belas

1.8K 166 3
                                    

Berhubung malam ini adalah malam Minggu, jadi Jeongwoo dan Haruto memutuskan untuk pergi berjalan-jalan ke tempat-tempat romantis yang ada di ibu kota.

Dan tujuan terakhir mereka jatuh pada Banpo Bridge Park yang terletak di sungai Han. Pada malam hari, tempat ini akan terlihat sangat indah karena air mancur akan di terangi oleh lampu LED.

"Cantik ya." Ucap Haruto sambil menyeruput minuman kemasan yang tadi sempat ia beli sebelum kemari.

"Iya. Tapi lebih cantikan kamu di mata aku." Jawab Jeongwoo sambil tersenyum menggoda.

Haruto menghela nafas. Sudah terbiasa dengan jurus gombalan 1001 macam Jeongwoo yang selalu bisa membuat pipinya bersemu.

"Dingin." Gumam Haruto pelan. Ia hanya mengenakan kaos putih lengan pendek akibat dari tak ingin membuat Jeongwoo menunggu nya terlalu lama.

Si dominan yang mendengarnya pun buru-buru melepaskan Hoodie yang ia kenakan dan memakaikan nya ke tubuh Haruto.

"Gimana? Masih dingin gak?" Tanya Jeongwoo lembut sambil merapikan rambut Haruto yang sedikit berantakan.

"U-udah enggak..." Jawab Haruto gugup.

"Oke."

Jeongwoo pun kembali menjauhkan tubuhnya dan menatap lurus kedepan sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana.

Haruto sendiri masih menikmati rasa hangat dari Hoodie yang kini melekat di tubuhnya. Di tambah bau parfum milik Jeongwoo yang terasa candu untuk dia cium.

Hingga tanpa sadar kedua tangannya perlahan naik dan memeluk dirinya sendiri.

Jeongwoo yang berdiri di sebelahnya pun tentu merasa gemas.

Lantas tanpa aba-aba, tangannya terulur untuk mengacak pucuk kepala Haruto saking gemasnya.

"Jangan gemes-gemes dong, sayang. Gak kasian sama jantung aku, em?" Tanya Jeongwoo dengan deep voice nya.

"Aku gak gemes ya! Aku itu cool!" Kata Haruto sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Iya cool. Tapi gemesnya tuh 99%. Cool nya cuman 1 persen." Ujar Jeongwoo lalu tertawa setelahnya saat melihat wajah ngambek kekasihnya.

"Becanda, sayang. Iya iya, pacar aku cool. Sini peluk dulu." Jeongwoo pun menarik Haruto ke dalam pelukannya.

Cup

Jeongwoo mencium singkat pucuk kepala Haruto sambil menggoyangkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri dengan pelan.

"Aku gak percaya, kalau sekarang kamu udah jadi milik aku, Ru." Ucap Jeongwoo sambil melingkarkan tangannya di pinggang Haruto yang kini mulai membalas pelukannya.

"Kenapa gak percaya?" Tanya Haruto mengeratkan pelukannya.

"Ya gak percaya aja." Jawab Jeongwoo sekena nya.

Haruto menjauhkan wajahnya dari dada Jeongwoo hanya untuk menatap sang empunya sambil mengucapkan kata "dih." Dengan raut kesal.

"Mau makan?" Tawar Jeongwoo setelahnya.

"Mau!" Jawab Haruto cepat dengan ekspresi yang berubah 180°.

"Mau makan di mana?" Tanya Jeongwoo.

"Eum... Aku mau fast food..." jawab Haruto.

"Boleh."

"Yeay!"

~~~

"Pelan-pelan makan nya, sayang." Kata Jeongwoo pada Haruto yang tengah memakan hamburger nya dengan sangat lahap.

Stay || JeongHaru [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt