Enam belas

1.8K 194 6
                                    

Haruto berhenti mendorong kursi roda milik Jeongwoo saat mereka sudah berada di taman belakang rumah sakit.

Mau deeptalk ceritanya.

Haruto berjongkok di depan Jeongwoo untuk menyamakan tinggi mereka.

"Kita mau di nikahin." Kata Haruto dengan kekehan pelan.

"Em, kenapa? Gak sabar?" Tanya Jeongwoo sambil tersenyum tipis.

"Dih, gak ya! Biasa aja." Jawab Haruto membuat si lawan bicara gemas.

"Lucu banget sih lo." Kata Jeongwoo sambil mencubit pelan pipi Haruto.

"Kamu! Kan udah pacaran masa pake lo gue?"

"Haha, iya iya. Maaf, belum terbiasa."

"Biasain."

"Iya, sayang."

Hening. Haruto hanya diam sambil memainkan jari tangan milik Jeongwoo membuat sang empunya lagi-lagi di buat gemas.

"Jadi? Kamu gak mau cerita sesuatu gitu? Tentang semuanya?" Tanya Jeongwoo mengingatkan tujuan mereka kemari.

"Kamu mau tentang apa?" Tanya Haruto balik.

"Tentang kamu yang pacaran sama David." Jawab Jeongwoo cepat.

"Pake kak, Jeongwoo! Dia lebih tua dari kamu." Tegur Haruto.

"Iya iya, sama kak David." Ulang Jeongwoo malas.

"Emm... Aku sama dia pacaran pura-pura buat ngerjain Queen."

"Queen?"

Haruto mengangguk. "Jadi kak David cerita kalau Queen pernah kerumahnya dan ngajak ngobrol gitu."

"Dia pengaruhi kak David buat pisahin kita berdua dengan cara rebut aku dari kamu. Tapi kak David pinter, dia pura-pura mau dan akhirnya kami sepakat buat ngerjain dia."

"Gitu. Makanya waktu itu aku samperin kamu buat jelasin semuanya. Tapi kamu malah... Ih, ngeselin!"

"Maaf..." Ringis Jeongwoo pelan. "Gue-- aku gak tau kalau ternyata kamu cuman pura-pura pacaran sama kak David."

"Maaf karena gak dengerin penjelasan kamu sampai selesai." Sesal Jeongwoo merasa bersalah.

"Em, gak usah di bahas. Yang berlalu biarlah berlalu. Sekarang fokus aja sama masa depan kita berdua." Kata Haruto sambil memasang senyum terbaiknya.

"Tapi aku gak enak sama kak David..."

"Hhh... Kamu sih. Harusnya jangan menilai seseorang terlalu cepat. Liat dulu baru ambil kesimpulan. Nyesel kan. Mau ngapain? Minta maaf? Gak bisa. Kak David udah pergi keluar negeri karena urusan kerjaan papahnya di sini udah selesai." Kata Haruto panjang lebar.

"Kamu punya nomornya? Aku mau bicara lewat telpon aja sama dia." Tanya Jeongwoo.

Haruto mengangguk lalu mengeluarkan ponsel miliknya, mencari nomor David yang pernah ia simpan sebelumnya dan melakukan panggilan video.

"Halo Haru-- eh, Uwo bukan?"

Jeongwoo tersenyum canggung saat David menerima panggilan tersebut.

"Iya, kak. Ini gue, Jeongwoo."

"Kenapa?"

"Gue mau minta maaf. Haruto baru cerita semuanya ke gue. Maaf karena sempat benci sama lo." Tutur Jeongwoo yang di balas senyuman manis oleh David di seberang sana.

"Gak papa, Uwo. Gak usah minta maaf, kamu gak salah apa-apa kok. Lagian aku juga pasti bakalan cemburu dan marah pas orang yang kita sayang pacaran sama orang lain."

Stay || JeongHaru [End]Where stories live. Discover now