Empat belas

1.7K 196 18
                                    

Haruto saat ini hanya sendiri di ruang rawat Mashiho. Jeongwoo sudah ia minta untuk kembali ke rumah sakit. Dengan cara kasar dan ancaman tentunya. Jika begitu Jeongwoo tidak akan pergi.

Bukan mengusir atau bagaimana, hanya saja Haruto merasa khawatir pada laki-laki itu.

"Kenapa jantung lo berdetak nya cepet banget?"

"..."

"Woo?"

"Karena gue deg-degan di peluk sama lo."

"Anjir!"

Haruto tersenyum saat mengingat momen di ruang tunggu bersama Jeongwoo beberapa menit lalu.

"Freak." Kekeh Haruto sambil mengusap lembut tangan putih Mashiho yang masih belum sadar akibat efek dari obat bius yang dokter berikan.

Namun senyum itu tak bertahan lama saat mengingat masalah yang sedang ia hadapi.

Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Junkyu dan Mashiho ingin berpisah? Bukankah sebelumnya mereka baik-baik saja?

Apa mereka menyembunyikan sesuatu dari Haruto dan terlihat tidak terjadi apa-apa di hadapannya?

Berbagai pertanyaan muncul di kepala Haruto yang entah akan terjawab kapan.

Dan itu membuatnya sedikit frustasi.

"Kuat ya? Lo gak sendiri. Ada gue di sini yang bakalan nemenin lo buat lewatin semuanya."

"Woo, kayanya gue udah jatuh cinta beneran sama lo."

"Apa? Lo jatuh cinta sama gue?"

Haruto menoleh dan...

"Anjing!" Umpat nya saat melihat sosok Park Jeongwoo yang mengenakan kaos hitam lengan pendek dan celana jeans berwarna senada.

"Lo ngapain di sini, anjir?! Bukannya udah gue suruh buat balik ke rumah sakit?! Dan kenapa lo ganti baju?" Tanya Haruto bertubi-tubi dengan raut wajah menahan kesal.

"Gue gak bisa ninggalin lo sendiri di saat kondisi lo lagi gak baik-baik aja." Jawab Jeongwoo dengan ekspresi serius.

"Baju rumah sakit gak enak. Orang-orang pada ngeliatin gue." Lanjutnya santai sambil memasukkan tangan ke dalam kantong celana.

"By the way, gimana keadaan om Mashi?" Tanya Jeongwoo membuat Haruto yang ingin mengomel mengurungkan niatnya.

"Kata dokter Mama cuman syok dan banyak pikiran. Makanya pingsan. Besok juga udah boleh pulang."

"Syukur deh. Lo udah makan? Pasti belum."

"So, mau temenin gue makan?" Sambung Jeongwoo memberikan penawaran.

"Mama..."

"Ada suster dan dokter yang bakalan jagain om Mashi. Lo gak usah khawatir. Lagian kita cuman sebentar kok." Jawab Jeongwoo cepat.

"Oke."

Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin rumah sakit yang terletak di ujung bangunan dalam keheningan.

Bahkan keduanya masih bungkam saat sudah duduk di salah satu meja.

"Mau pesen apa?" Tanya Jeongwoo pada akhirnya.

"Sama in aja sama lo." Jawab Haruto cepat.

Jeongwoo mengangguk kemudian berdiri untuk memesan.

Tak lama, cowok itu kembali.

"Gimana soal hubungan lo sama kak David?" Tanya Jeongwoo membuka topik.

"Ya gitu. Kenapa bahas dia sih?" Haruto memberikan raut tak suka membuat Jeongwoo mengrenyit.

Stay || JeongHaru [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang