Sepuluh

2K 234 6
                                    

Hari ini adalah hari-H, di mana SMA Diamond akan bertanding dengan beberapa SMA bergengsi di ibu kota dalam permainan basket.

Tempat acara berlangsung sudah di penuhi suporter dari masing-masing SMA. Tak lupa para cheers yang akan ikut berpartisipasi untuk mendukung tim dari sekolah mereka dengan pertunjukan tarian dan akrobat yang memukau para penonton.

Jeongwoo merasa sangat bersemangat karena tau Haruto datang untuk menontonnya bertanding.

Tidak tau saja jika tunangannya itu mengajak seseorang untuk ikut menemani.

Tak hanya Haruto yang datang, semua teman-teman mereka juga hadir.

Ada Jaehyuk, Asahi, Doyoung, Yedam, Junghwan dan Yoshi.

Tim dari SMA Yongsan dan SMA Geonggi telah bertanding dan di menangkan oleh tim dari SMA Yongsan.

Pertandingan berlanjut ke sesi kedua di mana tim basket dari SMA Yongsan akan berhadapan dengan tim basket dari SMA Hanlim.

Kembali, kemenangan diraih oleh tim dari SMA Yongsan.

Memang bukan lawan sembarangan.

Kini pertandingan sudah masuk ke sesi ke-3 di mana Yongsan akan berhadapan dengan SMA Diamond.

"PARK JEONGWOO! AYO! LO HARUS PULANG BAWA PIALA!" Teriak Jaehyuk saat Jeongwoo dan tim nya muncul.

Jeongwoo yang berada di tengah-tengah lapangan pun menoleh dan seketika raut wajahnya berubah saat melihat Haruto duduk bersama David.

Ck, kenapa harus bersama laki-laki itu sih?

Tidak. Ini bukan saat yang tepat untuk cemburu.

"Fokus ke pertandingan, Park Jeongwoo." Ucap Jeongwoo pada dirinya sendiri sambil menggeleng pelan.

Pluit tanda di mulai nya pertandingan pun telah berbunyi.

Bola yang di lempar oleh coach pertandingan pun melambung tinggi ke udara dan Jeongwoo berhasil meraihnya lebih dulu.

Cowok itu dengan lihai mendribble bola berwarna oranye tersebut. Melewati satu persatu lawan dengan gesit dan begitu sudah dekat pada ring, Jeongwoo pun segera melompat untuk melakukan shoot.

Dan masuk.

Suara riuh tepuk tangan langsung terdengar di tempat tersebut.

Kini skor menjadi 01 : 00.

Pertandingan terus berlanjut hingga tim dari Anyang yang awalnya bermain dengan tenang mulai mengganas. Namun Diamond juga menunjukkan hal serupa. Mereka benar-benar mengerahkan seluruh tenaga untuk pertandingan ini.

Hingga kini skor berubah menjadi 20 : 20. Seri.

Waktu tinggal 5 menit.

Dan 5 menit ini harus ada dari salah satu tim yang mencetak poin jika tidak ingin ada pertandingan babak kedua.

Jeongwoo berhenti sejenak untuk mengatur nafas. Tidak. Babak kedua tidak boleh ada atau dia akan musnah dari dunia ini.

Jeongwoo tidak mengada-ada. Babak kedua itu memang tidak boleh ada. Terkhusus untuk diri Jeongwoo sendiri.

"Gue pasti bisa."

Setelah meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia bisa melakukannya dan mengumpulkan tenaga, Jeongwoo kembali bergerak untuk merebut bola dari tangan lawan. Berhasil.

Dengan 30 detik terakhir, Jeongwoo mendribble bola di tangannya menuju ring.

Namun salah seorang dari tim lawan menghadangnya. Membuat Jeongwoo mau tak mau berhenti dan harus melakukan shoot dari jarak jauh.

Stay || JeongHaru [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя