Delapan

2.6K 254 11
                                    

Hari ini adalah hari di mana Jeongwoo akan menunjukkan kemampuannya dalam bermain basket di depan coach.

Sebelum tampil, Jeongwoo terlebih dahulu pergi ke loker miliknya untuk mengambil headband.

Namun, sesuatu yang asing di dalam lokernya membuat Jeongwoo seketika lupa dengan niat awalnya.

"Apaan nih?" Gumamnya sambil meraih sesuatu yang ternyata adalah minuman isotonik dengan sebuah catatan kecil.

Hei, semangat ya! Aku doain semoga kamu kepilih buat wakilin sekolah.
Jangan lupa di minum. Ini aman kok, gak ada racunnya. Hehe.

- ur secret admirer, MG.

"Mg? Siapa mg?" Beo Jeongwoo setelah selesai membaca tulisan yang ada di catatan berwarna kuning cerah itu.

"Ah, bodo lah. Siapa dia gak penting."

Jeongwoo pun menutup kembali lokernya sambil membawa minuman isotonik tersebut.

"Lumayan gak perlu beli lagi." Gumamnya sambil tersenyum tipis dan meminum minuman bernutrisi itu.

"Jeongwoo minum minuman yang gue kasih."

Seseorang yang sedari tadi bersembunyi di balik tembok tersenyum senang karena Jeongwoo tak menolak pemberiannya.

Sementara itu di sisi lain, Haruto yang tengah fokus mengerjakan soal menoleh ke kanan dan ke kiri. Dia typo dan ingin meminjam Tipe-X pada Yedam. Tapi orangnya gak ada. Tadi sih katanya izin ke toilet. Sampai sekarang belum balik juga.

"Kemana tuh anak? Gue ambil sendiri aja dah. Izin nya belakang aja."

Haruto pun berdiri dan berjalan menuju meja milik Yedam. Mengambil Tipe-X milik pemuda Bang itu yang ia taruh di dalam buku.

Tepat setelah Haruto selesai memperbaiki typo nya, bel tanda istirahat berbunyi. Membuat beberapa orang murid langsung berlarian keluar kelas dengan tergesa. Bahkan sampai Haruto mereka tabrak. Memang gak ada akhlak.

Untung Haruto sabar.

"Jajan dulu deh. Lanjutin entar." Ucap Haruto sambil menutup buku tulis dan paketnya.

"Sekalian nyari Yedam."

Di sisi lain, Yedam yang baru saja keluar dari toilet langsung di hadang oleh seseorang yang tak lain adalah Kim Doyoung.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Yedam ke Doyoung.

"Nungguin lo lah. Mau kantin bareng gak?" Tawar Doyoung sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

Yedam diam sejenak untuk berpikir.

"Boleh." Dan dia pun memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.

"Ayo."

~~~

Setibanya di kantin, Haruto langsung memesan makanan dan mencari tempat untuk ia duduk. Kebetulan ada Yoshi sama Junghwan yang sudah menempati salah satu meja dan mereka juga meminta Haruto untuk bergabung.

Dan tentu saja Haruto tidak menolak.

"Jadi lo sama Jeongwoo beneran tunangan?" Itu pertanyaan pembuka dari Yoshi.

Haruto mendengus. Kenapa harus itu sih pertanyaannya?

"Gak. Kita aja musuh. Mana mungkin tunangan. Jeongwoo cuman ngaku-ngaku." Balas Haruto dengan wajah kesal.

"Oh, kirain beneran." Walaupun Yoshi ini sepupunya Haruto, tapi memang keluarga mereka tidak dekat. Bisa di bilang Yoshi sepupu jauhnya Haruto. Makanya gak di undang pas acara tunangan waktu itu.

Stay || JeongHaru [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora