Dua belas

1.9K 237 2
                                    

Beberapa hari kemudian...

"Ayah sama Papa mau pergi ke Singapur selama 4 hari. Kamu gak papa kami tinggal?"

"Kapan kalian berangkat?"

"Besok."

"Of course, pergi aja."

Hyunsuk menghentikan kegiatannya sejenak. Menatap lurus kearah Jeongwoo yang sejak tadi ikut membantu nya menata meja makan.

"Kamu... Yakin bisa kami tinggal sendirian?" Tanya Hyunsuk memastikan.

"Iya. Papa tenang aja. Aku bisa jaga diri baik-baik kok. Lagian aku kan cowok, gak ada yang perlu papa khawatir'in." Jawab Jeongwoo lugas dan cepat.

"Yaudah. Papa panggil ayah dulu ke atas."

Jeongwoo mengangguk dan membiarkan Hyunsuk pergi sementara ia melanjutkan sisanya. Menaruh garpu dan sendok di atas sapu tangan yang ada di samping piring.

Ting!

Notifikasi bubble chat dari seseorang muncul di layar lock screen ponsel milik Jeongwoo yang ia taruh di atas meja.

Kavin
Main?
Share located 📍
Jam 12 mlm.
09.00 AM

Jeongwoo segera meraih ponselnya dan membalas pesan tersebut.

You
Ya, gua ambil.
09.00 AM

Tak berselang lama, Jihoon dan Hyunsuk datang. Ketiga nya pun melakukan dinner bersama sambil sesekali mengobrol tentang banyak hal.

Makan malam kali ini terasa sangat berbeda. Entah kenapa, Jeongwoo merasa suasananya sangat nyaman.

"Jaga diri kamu ya selama ayah dan papa gak ada."

"Iya, yah. Pasti."

12.55 AM.

Dua buah motor sport berbeda warna itu melaju kencang membelah jalanan yang sepi pengendara.

Mereka sedang memperebutkan posisi pertama.

Awalnya, motor berwarna hitam yang memimpin. Namun motor tersebut tiba-tiba saja oleng dan terjatuh ke tepi jalan.

"Argh, shit!" Umpat si pengendara kesal sambil melepas helm full face di kepalanya dan melempar benda tersebut ke sembarang arah.

"Lo gak papa? Maaf gue-- Jeongwoo?"

Jeongwoo mendongak, raut terkejut langsung ia tunjukkan kala melihat siapa sosok yang hampir ia tabrak.

Bang Yedam.

Melihat sang lawan bicara yang mendadak menjadi diam membisu membuat Jeongwoo bangkit dan sedikit mendekat kearah Yedam.

"Lo gak papa, kan?" Tanya Jeongwoo dengan tatapan yang biasa saja tapi membuat sang lawan bicara menunduk entah karena apa.

"Maaf, gara-gara gue lo jatoh..." Lirih Yedam sambil memainkan tali tas selempang yang ia kenakan.

"Bukan salah lo. Ngapain di sini?" Tanya Jeongwoo.

"Jalan-jalan aja." Jawab Yedam pelan.

"Mau gue anterin pulang?" Tawar Jeongwoo yang langsung membuat Yedam mendongak.

Stay || JeongHaru [End]Where stories live. Discover now