Incaran Yang Dialihkan

115 13 0
                                    

Pemandangan itu, bukan sesuatu yang mereka harapkan. Salah satu dari mereka, lagi-lagi berada di posisi itu. Apa makhluk itu tidak bosan menggunakan raga makhluk lain hanya untuk mencapai tujuannya?

Ngomong-ngomong soal tujuan, kita bahkan belum tau tujuan mereka dengan jelas.

"Tidak! Apa yang terjadi, Frost—"

"Jangan, Ice! Dia bukan Frosty kita!"

"Tapi, dia.." ucapannya terpotong saat Blaze memegang pundaknya seraya menggelengkan kepala seolah memberi isyarat ini bukan lelucon.

Setelah dirasa Ice sudah kembali tenang, Blaze melayangkan pandangannya ke arah Solar yang berdiri di samping Halilintar dengan wajahnya yang memucat. Tangan kanannya terjulur ke depan dan di detik berikutnya sebuah tembakan cahaya meluncur ke arah Frostfire hingga membuatnya terpental keluar dari ruang keluarga, dan mendarat di rerumputan hijau di taman belakang mansion.

"Solar, jangan nekat! Kau baru sembuh, tenagamu belum pulih." cegah Gempa.

"Hey, biarkan saja. Mungkin dia belum puas bermain dengan Dark." Frostfire berdiri tegap dan membersihkan debu yang menempel di bajunya. Manik merah darahnya menatap remeh kearah lawan.

"Frost, aku tau kau masih ada disana, kembali— arrghh!"

"Ice!" Blaze berlari menghampiri Ice yang terkena serangan dadakan dari Frostfire.

"Ck, lemah.."

"Lemah kau bilang?!" dengan aura apinya yang khas, Blaze menghadap ke arah lawannya dan bersiap untuk menyerang.

"Jangan gegabah."

"Ah, persetan! Aku ingin menghajarnya. Pukulan tinju berapi!!" Blaze mengabaikan peringatan Solar dan maju untuk menyerang Frostfire.

"Heh."

Walau gerakannya tidak begitu cepat, tapi itu cukup untuk menghindari serangan Blaze dan bergerak ke belakang Ice,

"Tendangan berapi!!"

Lagi, untuk yang kedua kalinya Ice diserang akibat lengah dan kurang waspada. Tentu saja, sepertinya para reverse memang hobi menyerang mereka yang lengah.

"Hey! Lawanmu adalah aku, bodoh! Lontaran cakra api!" 

"Tembakan pem—" serangannya terhenti, busurnya terjatuh karena kedua tangannya ditahan oleh tali bayang, sehingga sepasang cakra api itu menyeset tubuhnya tanpa hambatan.

"Fang?" 

Bagaimana dia bisa di sini? Dalam situasi seperti ini? Tidak biasanya dia datang tanpa memberitahu, batin Solar.

Pikirannya seketika tertuju pada ucapan Gempa saat pulang dari rumah Fang, sebelum mereka sampai di dapur —tempat Frostfire pingsan.

"Akhirnya kau datang." tanpa ada yang menyadari, satu dari mereka bergumam sembari tersenyum sinis.

"Gempa, bawa yang lainnya menjauh dari sini!" seru Fang.

"Tidak, kami akan tetap disini." bantah Cahaya.

"Iya, kami pasti bisa membantu." sambung Glacier

"Jika kalian tetap di sini akan sangat berbahaya, bukan kekuatannya tapi auranya. Kalian harus menjauh dari tempat ini atau keadaan akan semakin memburuk."

"Tendangan api beku!"

Serangan dadakan itu meluncur ke arah mereka, namun Gempa dengan cepat membuat dinding penghalang untuk melindungi mereka.

"Tembakan supra!!" Ya, walaupun dia hanya serpihan dari kehidupan elemental Supra, dia tetap bisa menggunakan kekuatan itu, sepenuhnya.

Sasaran meleset, sang pengendali elemental es dan api itu menghindar setelah menyadari kehadiran Reverse Supra. Alih-alih mengenai Frostfire, tembakan dari arah belakangnya itu justru mengenai dinding tanah buatan Gempa hingga hancur.

Seutas Benang Emas (Boboiboy Reverse fanfiction)Where stories live. Discover now