Prolog

522 26 2
                                    

Kebahagiaan. Semua makhluk menginginkannya. Dengan caranya masing-masing, mereka berusaha menggapainya. Hingga satu titik gelap berada diantara cahaya. Tak ada yang menyadarinya.

Bahkan jika cahaya itu berkumpul untuk mengusirnya, mereka tidak bisa. Satu perasaan menjadi sebab.

"Blaze!"

"Wlee wlee, tidak kena..."

"Berhenti di situ atau—"

"SOLAR! BLAZE!" orang ketiga yang merupakan leader di antara ketujuh 'saudara'nya datang dengan mimik muka yang kurang bersahabat.

"Ini sudah yang keempat kalinya kalian mengacaukan ruang keluarga! Sekarang cepet bereskan!" bagaimana dia bisa terus sabar menghadapi kelakukan unfaedah ini? Sungguh tugas yang melelahkan, padahal sudah dua tahun tiga bulan semenjak Boboiboy mengalahkan Retak'ka dan memutuskan untuk berpecah selamanya, kenapa semuanya masih terasa aneh? Ya, walaupun hubungan mereka bukan lagi sekedar sebagai elemental ataupun senjata perang. Sebuah kemajuan yang bagus.

"Iya iyaa" balas keduanya dengan nada malas dan saling melancarkan tatapan was-was. Terlebih lagi Solar yang mengarahkan kedua jarinya seolah berkata 'I watching u like a hawk'.

Gempa, kembali ke dapur untuk menyiapkan makan siang. Terdengar seperti ibu rumah tangga, tapi itulah kenyataannya. Hampir semua pekerjaan rumah dipegangnya. Sesekali minta bantuan dua saudara terpercayanya. Yang lainnya? Oh, yang benar saja. Jangan ingatkan Gempa dengan kejadian bulan lalu, saat ia meminta TTM 2 untuk pergi belanja bahan masakan, tapi malah belok arah dan berakhir dengan pulang tanpa membawa bahan apapun. Ice? Jangan berharap dia akan melakukannya.

"Salah siapa tidak mengunci pintu?!"

"Kau yang masuk tanpa izin, kenapa malah menyalahkanku?!"

Gempa berulang kali menghela nafas. Hampir tuli telinganya akibat ricuh berkepanjangan yang hanya disebabkan Blaze mengganggu Solar di lab. Sudah jadi rutinitas Gempa melerai saudara-saudaranya yang bertengkar. Kadang Halilintar dan Taufan, kadang juga Solar dan Blaze. TTM memang berhasil memberikan banyak warna dalam mansion ini, terlalu banyak malah.

Baik elemental tahap satu maupun dua, mereka sama saja. Hanya trio fusion saja yang agak waras (mungkin). Kalian pasti berpikir ini aneh, bukan? Bagaimana bisa ada dua tahap elemen dan fusion elemen dalam waktu bersamaan? Haha, katakan saja ini sebagai suatu kesalahan teknis. Saat Boboiboy hendak berpecah, jam kuasanya sudah menunjukkan tanda-tanda glitch, tapi ia malah mengabaikannya. Alhasil, semua elemental yang pernah diaktifkan Boboiboy berhasil dikeluarkan. Dan disini lah mereka sekarang, di sebuah mansion yang lumayan jauh dari perkotaan.

Semenjak kematian tok Aba, mereka memutuskan untuk mengasingkan diri dari keramaian kota. Dengan kekuatan setiap elemental mereka berhasil membangun sebuah rumah, tapi karena jumlah mereka yang banyak, rumah biasa tentu tidak akan cukup, jadilah mereka membuat mansion, dan selama dua tahun menjalankan bisnis cokelat milik kakek Boboiboy, mereka membeli perabotan mansion dengan beberapa modifikasi dari Solar.

Kembali ke cerita, tanpa sadar Gempa malah tersenyum tipis mendengar ocehan kedua saudaranya itu. Lucu sekali. Rasanya menyenangkan punya keluarga receh nan bobrok, tapi tentu saja dengan resiko keributan yang tinggi. Apalagi ada tujuh belas orang yang menghuni mansion ini.

Sayangnya, semua itu tidak bertahan selamanya. Tentu saja, roda kehidupan terus berputar, akan tiba saatnya satu sisi berada dibawah. Dan itu akan dijumpa tidak lama lagi.

"Hm, menarik"

Salah satu atau semuanya.

To be continue..

Seutas Benang Emas (Boboiboy Reverse fanfiction)Where stories live. Discover now