"Gue nggak doyan ama mbaknya,wong dia tep*s!"gumam Gavi yang masih didengar oleh para sahabatnya.Untung saja pelayan wanita itu sudah pergi dari sana.

"Yee! Bersihin otak lo noh! Mesum!"kesal Lingga.

"Itu namanya normal,Ling! Kagak kayak lo doyan pisang!"sahut Gavi.

"Terserah lo!"final Lingga tidak ingin bicara banyak.

"Betewe lo kenapa Fin? Ada problem?"tanya Kenzo kepada sahabatnya itu.

"Cerita dong ama kita,siapa tau kita bisa bantu,"ujar Lingga.

"Nah bener!"setuju Kenzo.

"Lo nggak inget? Kita itu punya orang bijak disini,nih nih paketu bitabar nih!"Kenzo menunjuk-nunjuk Gavi,lalu menepuk pundak Gavi yang sedang meminum secangkir susu yang ia pesan.

Tepukan Kenzo memang tidak terlalu keras tetapi,bisa membuat Gavi tersedak.Gavi menatap Kenzo dengan kesal.

"Kalem dong,nyet! Gatau apa,gue lagi minum?!"ujar Gavi ngegas.

"Wo,woo sori bos sori!"Kenzo menyengir lebar.

"Betewe,apaan bitabar?"tanya Lingga bingung.

"Bijak tapi barbar."jawab Kenzo sambil cengengesan kearah Gavi,yang dihadiahi tatapan tajam oleh ketuanya itu.

"Woi kenapa lo,Fin? Kembaran gue kenapa? Nolep gitu,"Rifan menepuk pundak kembarannya.

Rafin menghela nafasnya,cowok itu lalu menatap satu persatu para sahabatnya.

"Gue kemarin putus sama Theo,"ujar cowok itu lesu.

"Watdepak! Kok bisa?"tanya Kenzo keliwat lebay.

"Pas malming gue rencananya mau jalan sama dia,tapi dia ngilang gaada kabarnya beberapa hari ini,terus kemarin dia chat gue,gue seneng dong pas dia ngechat gue ehh,ternyata tau-tau dia minta putus,"jelas Rafin panjang lebar.

Mereka bereempat mengangguk paham,"jadi,ceritanya lo di ghosting?"tanya Kenzo,yang dibalas anggukan oleh Rafin.

"Parah-parah kalo gini gue nggak bisa bantu,gue bisanya ngeghosting bukan dighosting!"ujar Rifan,saat mendengar ucapan kembarannya itu.

"Padahal gue udah sayang banget sama dia!"ucap Rafin.

"Modal cinta dan sayang saja,tidak bisa membuat perempuan membalas perasaan kita!"ujar Rifan tiba-tiba sambil terus menatap layar ponselnya.

"Waktu gue ajak jalan,dia ketemu sama masa lalunya,"ujar Rafin lagi.

"Mantannya gitu?"tanya Lingga,yang diangguki oleh Rafin.

"Dan kayaknya si Theo itu masih suka sama dia soalnya,dari matanya aja keliatan kalo dia masih berharap,"

"Jangan pernah mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya!"perkataan Rifan mampu membuat Rafin menunduk lesu.

Kenzo yang kesal dengan Rifan langsung saja menggeplak kepala cowok tersebut.Sudah tau sahabatnya sedang sedih,cowok itu malah membuatnya lebih sedih.

"Lo kira-kira napa bego! Orang si Rafin lagi sedih lo malah bilang gitu!"

Rifan meringis kesal,lalu menoleh kearah Kenzo,"Apaan sih lo,Ken! Orang gue lagi baca quote diinstagram juga!"

"Si anjing! Bisa gitu yak? Seolah-olah entu quote lagi menyadarkan si Rafin,"celetuk Gavi.Membuat Rafin semakin sedih.

"Yee lo malah ikut-ikutan!"balas Lingga ngegas.

"Ebuset! Sori lupa gue lupa hehe."sahut Gavi cengengesan.

GAVIANO [hiatus]Where stories live. Discover now