20 - DUNIA PERAN

73 11 2
                                    

~ Rencana jahat musuh untuk kehancuran ~

•••

"Nih!" Abdi melemparkan sebuah naskah pada Yuda, si aktor yang menjelma menjadi pengangguran.

Tiap hari, pekerjaan Yuda hanya makan, menonton, tidur dan sesekali keluar untuk menghirup udara segar.

Sebenarnya, jika Yuda berhenti jadi aktor pun, Abdi rasa pria tampan itu masih bisa menghidupi dirinya sendiri. Yuda jelas punya uang yang cukup untuk menjadi pengangguran kaya raya.

Tapi, hal itu akan berbeda untuk Abdi. Jika, Yuda pensiun sulit baginya untuk bekerja di bawah artis lain. Ada terlalu banyak tekanan dan perintah, berbeda sekali dengan Yuda yang memperlakukannya seperti teman bahkan keluarga. Bahkan, ada saatnya manager dapat menindas artisnya.

"Bukannya gue bilang, gue nggak mau ambil proyek apapun saat ini!" kata Yuda mengingatkan, sang manager mungkin lupa.

"Dilihat dan dibaca dulu, Yud!" Abdi berkacak pinggang. Kebiasaan Yuda yang selalu berkomentar tanpa mencari tahu terlebih dahulu.

Sesuai saran Abdi, Yuda mengambil naskah tersebut. Baru membaca sampul depan, mata Yuda berbinar terang. Ia mendongak ke arah Abdi penuh tanya.

"Seriusan ini?" tanya Yuda masih tidak percaya, jika ia mendapat tawaran untuk membintangi film garapan sutradara ternama yang sangat ia idolakan.

"Iya, Bu Tia Rosha mau lo jadi pemeran utama dalam film ini." Abdi membawa berita gembira itu, setelah di telepon langsung dari pihak agensi.

"Kok bisa?" tanya Yuda penasaran. Ia sudah beberapa kali mengikuti audisi terbuka untuk film Bu Tia Rosha namun selalu gagal.

Tawaran mendadak seperti ini, jelas bagaikan mimpi baginya. Yuda masih tidak percaya.

"Lo tahu, Amanda, 'kan? Dia dipilih sebagai pemeran utama wanita dan katanya dia mau ambil proyek ini asal pemeran utama prianya itu lo." Abdi menjelaskan sesuai dengan hasil pertemuan dirinya, Azrel---CEO Agensi--- mereka dan Bu Tia Rosha.

Yuda meletakan kembali naskahnya. Ia merasa terpilih karena jalur orang dalam dan hal itu membuatnya tidak senang.

"Jadi, gue nggak dipilih karena akting atau bakat gue?"

"Gue nggak tahu. Intinya, kesempatan ini nggak datang dua kali, Yud!" Abdi berusaha membujuk Yuda. Azrel juga memintanya melakukan hal yang sama. Mengingat Yuda merupakan aktor paling potensial dan penyumbang terbesar untuk agensi mereka.

"Amanda sudah selesai syuting film hollywood itu?" tanya Yuda karena seingatnya, Amanda sudah beberapa bulan berada di Amerika. Artis cantik itu punya proyek film besar di luar negeri.

"Katanya, sih, udah. Makanya dia balik ke Indonesia. Banyak tawaran masuk juga buat Amanda. Lo harus bersyukur karena itu anak masih ingat sama lo."

Seperti yang dikatakan Abdi. Yuda sangat bersyukur Amanda memilihnya. Yuda ingat betul saat Amanda menjadi artis pendatang baru, Yuda membantunya berakting, mengajak Amanda untuk menjadi pemeran pendukung di sinetronnya.

Yuda sebenarnya tidak menyangka bahwa gadis pendiam seperti Amanda punya potensi besar saat berada di layar kaca. Amanda itu seperti berlian tersembunyi yang ditemukan agensinya. Gadis berlesung pipi itu pada akhirnya berada di tempat dan lingkungan yang mendukung, untuk kemajuan kariernya hingga melesat tinggi seperti sekarang.

Membaca dengan seksama naskah yang dikirimkan untuknya. Film berjudul 'Harus Terpisah' itu merupakan film yang diadaptasi dari novel best seller berjudul sama.

My Favorite Girl, Mine!Where stories live. Discover now