03 - DUA IDENTITAS

131 24 22
                                    

~ Waktu yang tidak tepat, menjadi alasan kita tidak saling jatuh cinta ~

•••

"Welcome to my bar, Dear!" Gadis berambut pirang dengan celana jeans dan atasan blazer mendekati tamu spesialnya malam ini.

Wajah Yasmine terlihat tidak betah. "Sini, buruan!" Melambaikan tangan, ia menyuruh Silvi untuk menghampirinya segera.

"Sabar," kata Silvi. Ia mengamati sekitar opening barnya sudah tiga hari yang lalu. Melihat ada beberapa pengunjung membuatnya lumayan puas. "Lo tunggu di sini dulu!"

Seperti saran Silvi, Yasmine menunggu dengan tenang. Duduk di salah satu kursi sambil menggoyangkan kakinya.

"Nih, lunas, ya!" Silvi menyerahkan amplop.

Yasmine tersenyum lega. Jerih payahnya kala mempersiapkan acara opening bar hari itu, akhirnya terbayarkan.

Silvi mengantarkan Yasmine sampai parkiran depan, melambaikan tangan pada sahabatnya itu. Seperti biasa, Yasmine terlalu mandiri. Bahkan, saat pergi ke manapun, ia selalu memilih ojek online. Kepergian Yasmine, membuat Silvi memutuskan kembali masuk ke dalam.

"Silvi," panggil seseorang.

"Hai, Jeremy." Silvi menyambut baik pria yang ia kenal di akademi membuat tembikar itu. Mereka bahkan saling memeluk singkat. "Sendiri aja?" tanya Silvi sekadar basa-basi.

"Nggak, gue sama teman."

"Oh, gitu. Ajakin lagi teman-teman lo buat ke bar, gue."

"Oke," kata Jeremy setuju.

"Oh, ya. Cewek yang tadi sama lo, dia yang pakai kostum bunny pas acara opening, kan?" tanya Jeremy ingin tahu.

Silvi mengangguk cepat. "Iya, kenapa?"

"Kenalin ke gue, dong."

Silvi kaget mendengar permintaan Jeremy, tapi ia tersenyum. Mengingat penampilan Jeremy dan barang-barang mewah yang kadang melekat di tubuh pria itu. Ditambah Jeremy juga baik. Jadi, itu bukan ide yang buruk untuk mengenalkan mereka berdua.

"Oke, nanti gue kabarin. Tapi, lo harus sering-sering ke sini, ajakin teman lo juga!"

"Hmm, for sure!"

•••

Beberapa hari ini, ia disibukan dengan banyak kegiatan dan perkuliahan. Bertukar kabar dengan Regan pun tidak sesering biasanya.

Reganhartana123@gmail.com
Di kampus gue bakal ada festival.
Sarah bakal tampil paduan suara.

Papayaya123@gmail.com
Pasti seru banget! Kirimin gue
beberapa foto, ya. Pengen lihat.

Pesan tersebut adalah percakapan mereka lima jam yang lalu. Yasmine keluar dari gedung universitasnya.

"Hai, Honey!"

Yasmine menjauhkan dirinya cepat saat Silvi memeluknya dan hendak mencium pipinya.

Teman gilanya itu, memang suka berakting seolah mereka adalah pasangan sesama jenis.

"Silvi lo!" protes Yasmine cepat. Ia mendorong tubuh gadis yang lebih pendek darinya itu. "Ngapain lo ke sini?"

"Yaaa, mau ketemu sama lo, lah! Masa mau jualan seblak," jawab Silvi jujur.

My Favorite Girl, Mine!Where stories live. Discover now