BAB 1 •Aku, Kamu dan Cinta

Start from the beginning
                                    

Rasanya saat itu Ellia ingin marah pada Alga. Awalnya ia sempat ragu bahwa Alga tidak benar-benar mempunyai perasaan terhadapnya, tapi mendengar langsung kalimat itu, seperti ada tombak runcing dan berkarat yang menusuk langsung ulu hatinya. Mengoyak keyakinan bahwa Alga juga mempunyai perasaan yang sama. Kalaupun memang  benar pria itu tidak menyukainya sebagai seorang perempuan, tidak bisakah Alga diam saja. Apakah harus mengatakannya segamblang itu?

Benar-benar tidak punya hati. Tidak tahukah Alga bahwa dirinya memutar lagu-lagu galau hanya untuk menemaninya menangis semalaman?

Dengan perasaan yang sudah sesak tak tertahankan, dan demi menjaga egonya, saat itu Ellia menjawab dengan suara lantang, menyembunyikan suaranya yang hampir bergetar.

“Oke, kalau itu mau lo.”

Hanya sampai di sana. Malam itu Ellia tidak bisa lagi menahan diri untuk berpura-pura bahwa dirinya baik-baik saja. Dan malam itu juga merupakan sejarah bagi Ellia, sebab itu adalah kali pertamanya merasakan patah hati  yang disebabkan oleh cinta pertamanya.

Dan kalimat terakhir yang dilontarkan Alga adalah hal yang paling dibenci Ellia, sedetik sebelum ia berhasil memutus sambungan telepon.

“Lo pantas dapat yang lebih baik dari gue.”

Bagi Ellia, itu adalah kalimat terburuk yang didengarnya daripada kalimat penolakan ‘tapi gue nggak’.

Sejak penolakan Alga hari itu, Ellia menerima siapapun yang mengajaknya berpacaran sekaligus melampiaskan rasa kecewanya, berharap bisa menemukan sosok Alga yang lain, dan tentunya dalam versi yang mencintainya. Naasnya, semua cowok yang Ellia temui hanya mampu mencapai rekor tak kurang dari satu minggu, sebelum akhirnya hubungan itu kandas. Tidak ada secuilpun sosok Alga yang dapat Ellia temukan dari mantan-mantan pacarnya itu. Semuanya brengsek.

Niat awal Ellia yang berusaha menghilangkan perasaannya untuk Alga pun berujung sia-sia.

Perasaannya sama sekali tidak berkurang barang sedikitpun, justru benih-benih cinta yang sudah lama ia semai kini kian berkembang dan tumbuh subur.

Sebenarnya Ellia benci untuk mengakuinya, namun setelah momen pernyataan cinta yang menyesakan itu, seperti ada dinding tak kasat mata yang tercipta di antara mereka. Meskipun Alga tidak terang-terangan menjauhinya, tapi pria itu jelas-jelas menjaga jarak darinya. Terbukti dengan Alga yang terpantau lebih sibuk bersama teman-temannya sebulan belakangan ini. Padahal dulu saat Ellia bertanya kenapa Alga tidak mempunyai teman dekat selain dirinya, Alga hanya menjawab dengan alasan yang sangat simple:

“Nggak tertarik.”

Ellia tahu, itu adalah jawaban asal-asalan Alga hanya agar dirinya tidak banyak tanya. Memang tipikal Alga, pria yang irit bicara, kuper alias kurang pergaulan dan juga cuek, eitt… tapi beda cerita kalau sama Ellia. Tetap cuek sih, tapi cueknya ada sweet-sweet-nya gitu. Jika dihitung dalam kadar persen itu seperti ini:

90% kadar sweet.

Dengan kadar sweet yang cukup besar itu, jelas Ellia dapat membanggakan diri di hadapan cewek-cewek yang naksir sama Alga. Walaupun Ellia itu penakut, ceroboh, dan sedikit pecicilan, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dirinya itu salah satu orang special bagi Alga—tidak termasuk momen penolakan. Secara Ellia itu bisa dibilang orang terdekat yang benar-benar mengenal Alga sejak kecil.

Dan sisa persennya yaitu:

910% kadar cuek.

Mmm… oke. Tidak perlu dijelaskan. Ellia sudah paham.

Walaupun begitu, kenyataan bahwa dirinya adalah orang istimewa di hidup Alga itu tidak bisa diganggu gugat lagi.

Tring!

Lamunan Ellia terusik oleh suara pesan masuk. Ia menunduk dan mengangkat ponsel yang ada di genggaman tangannya.

Setelah Bimo memutuskannya, Ellia memang langsung memberi pengumuman pada teman-temannya. Setelahnya, Ellia pun tampak asyik bertukar pesan dengan teman-temannya. Sampai ketika ia mendapat informasi dari ketiga temannya tentang Stella, cewek centil yang tidak disukai Ellia rupanya sedang mendekati Alga secara diam-diam belakangan ini.

Mengetahui bahwa dirinya mempunyai rival cinta, tanpa pikir panjang Ellia segera mencari kontak Alga. Karena seperti yang semua orang tahu, Stella itu salah satu primadona di sekolah.

Jadi, Ellia tidak akan membiarkan Alga terjerat oleh pesona cewek itu yang memang acapkali membuat para cowok di sekolah takluk padanya.

💬Alga Calon Pacarnya Ellia💬

Al
Gue diputusin Bimo
Bisa jemput gue?

💬💬💬

Ellia menunggu. Sampai 5 menit berlalu, Alga tak kunjung membalas pesannya. Padahal pesan menunjukkan tanda centang biru, menandakan bahwa Alga sudah membaca pesannya.

Biasanya Alga akan langsung membalas setelah pria itu menerima pesannya, tapi setelah pernyataan cintanya satu bulan lalu, hal itu memang benar-benar membuat hubungan keduanya sedikit renggang. Alga yang seakan memberi jarak. Dan Ellia yang terlalu gengsi untuk mengikis jarak.

Tapi Ellia tidak menyesali apapun. Setidaknya ia tidak perlu membohongi perasaannya yang selalu bersikap layaknya sahabat untuk Alga. Tidak apa-apa, sebab ini adalah risiko yang harus ditanggung oleh Ellia. Ditolak setelah menyatakan cinta itu bukanlah akhir dari segalanya.

Tiba-tiba saja hati Ellia jadi nelangsa. Apakah ia akan kehilangan Alga? Kehilangan sahabat sekaligus cinta pertamanya?

Ellia menghela napas lelah. Dengan gerak lunglai ia mengangkat ponsel, berniat untuk memesan taksi online saja. Tapi, baru saja ia akan membuka salah satu aplikasi layanan transportasi, panggilan telepon dari Alga seketika mengagetkan Ellia yang hampir saja menjatuhkan ponselnya.

Setelah berhasil menguasai diri, tidak perlu menunggu lama Ellia segera menjawab panggilan itu.

“Kenapa?” tanya Ellia sedikit sewot. Ia kesal karena pesannya tidak dibalas, padahal sudah dibaca. Sikap Alga yang terkadang terlampau cuek itu memang sering membuat Ellia badmood sendiri.

“Shareloc sekarang. Gue otw. Jangan ke mana-mana.”

“Nggak usah. Gue pesen taksi.”

Oh. Yaudah—

“IHHH! NGGAK PEKA BANGET JADI COWOK!!”

Tut.

Ellia bengong. Menatap ponsel.

Sambungan telepon terputus.


•T O  B E  C O N T I N U E•

Selamat malam everybody👋 Terimakasih sudah membaca🥰 untuk mendukung cerita ini, jangan lupa vote dan komen yaa🤗😁

Mau tau kelanjutan kisah mereka?
Stay tuned terus yaaa.

Untuk tahu info update dan spoiler cerita terbaru, jangan lupa follow:

Instagram: @peetarii_

30 DaysWhere stories live. Discover now