1

95 46 12
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.














~jam pulang sekolah
Kriing,,,kriing,,,keiing

Saat mendengar bel pulang Ara dan teman sekelasnya membereskan buku buku yang berserakan di meja. karena guru yang mengajar sudah mengakhiri pelajaran.

"Baiklah anak anak sampai disini pelajarannya ibu akhiri dan berdo'a sesuai keyakinan masing masing agar selamat sampai rumah. Berdo'a mulai"pinta Bu Henny "berdo'a selesai"lanjut Bu Henny untuk menutup do'a "wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" "iyaa buu" jawab anak anak meskipun berbeda tapi serempak.

Saat Ara keluar kelas disana ada satu circle yang menunggu Ara didepan pintu kelas.

"Heh Lo tadi yang berangkat bereng Arkan ya"tuding ketua circle yang diketahui bernama Tasya Kamila.

"Emang kenapa"jawab Ara sembari mengangkat satu alis.

"Berani banget sih. Lo gak tau kita siapa" kata antek Tasya yang bernama Laila Sari.

"Manusia kan"jawab Ara dengan ekspresi polos.

Sontak saja mendengar jawaban Ara mereka langsung dibuat geram

"Heh!!! gak usah belagu deh Lo" cecar antek satunya lagi yang bernama Dinda Kirana.

"Emang kalian siapa sih sksd banget"tanya Ara yang sudah merasa jengah.

"Lo gak kenal kita, Lo sekolah disini berapa lama sih kok Sampek GK kenal geng paling terkenal seantero D'H high school " jelas Tasya dengan geram.

"Gak tau aja kalau gue anak pemilik sekolah ini" batin Ara.

"Oh"jawab Ara cuek.

"Lo ihh"geram Tasya sambil menjambak rambut Ara.

"Auu lepas gk"ringis Ara sambil membalas dengan menjambak lebih kuat.

"HEH!!!!!" Seru seorang pemuda.

Sontak saja mereka langsung menoleh dan Tasya malah pura pura menjadi korban.

"Auu hiks,,,hiks,,, sakit banget"tangis Tasya sambil menunduk.

"Arkan"beo Ara kaget. Arkan pun menghampiri mereka dan Tasya pikir arkan akan menghampirinya karena posisinya Arkan berada di depannya sedangkan Ara berada di belakangnya. Tapi ternyata Arkan malah melewatinya begitu saja dan malah mendekati Ara.

"Lo gak papa"tanya Arkan sambil menangkup pipi Ara. Karena Arkan tau dan melihat kejadian tadi jadi dia tidak terkecoh dengan tangisan buaya Tasya.

"Gak papa kok"jawab Ara. "Lo ngapain disini"lanjut Ara.

"Mau jemput Lo"jawab Arkan sambil tersenyum manis.

"Kenapa dijemput "tanya Ara.
"Kan tadi Lo berangkat bereng gue jadi pulang juga harus bareng ntar kalau nggak bisa di penggal bokap Lo ntar gue"jelas Arkan. Ara hanya mengangguk saja.

Merekapun berbincang sampai parkiran dan Arkan mengantarkan Ara tapi saat di tengah perjalanan Arkan melihat ada warung seafood. Langsung saja menepikan motornya.

"Kenapa berhenti"tanya Ara.

"Kita makan dulu yuk"ajak Arkan dan dibalas anggukan oleh Ara.

Mereka pun memarkir motor arkan dan memasuki waring tersebut.
"Kita nggak papa kan makan disini"tanya Arkan.

"Gak papa kok gue juga sering makan di warung" jawab Ara sambil melihat sekeling yang ternyata ramai pengunjung yang memperhatikannya.

'lihat deh serasi banget'
'wah cuple banget'
'jadi iri'

Kurang lebih begitulah komentar mereka tentang Ara dan Arkan.

Setelah mereka selesai makan mereka langsung pulang dan Arkan mengantarkan Ara dengan selamat.

"Mau mampir nggak" tanya Ara.

"Nggak gue harus jemput ortu di bandara"jawab Arkan sembari melepaskan helm nya yang dipakai Ara dan langsing memakainya.

"Ya udah hati hati di jalan"ujar Ara
"Ya salam buat ortu Lo"lanjut Ara.

"Iya salam juga buat ortu Lo" jawab Arkan.

Arapun langsung masuk rumah dan Arkan langsung mengendarai motornya dengan kecepatan rata rata.

"Assalamualaikum mam dad"salam Ara.

"Waalaikumsalam kok baru pulang"tanya mami Ara Elitza.

"Tadi mampir makan dulu"jawab Ara sembari mencium punggung tangan maminya.

"Ya udah kamu istirahat aja pasti capek" suruh Elitza sambil mengelus rambut Puri semata wayangnya.

"Yaudah mam aku ke atas ya bay"pamit Ara untuk pergi ke kamarnya yang ada di lantai atas.

💆💆‍♀️
Di tempat lain lebih tepatnya di bandara ada seorang remaja yang menunggu seseorang.

"Manasih lama banget katanya jam tiga ini udah lebih sepuluh"cecar remaja itu.

" 'nanti gak boleh telat jemput kami awas aja kalau tela bunda potong uang saku kamu' "ujar remaja itu sambil menirukan bundanya dengan nada menye menye.

"Abang"teriak seorang bocah lelaki yang bernama Raka Cyril dia adalah adik dari Arkan Leonardo dia baru berusia lima tahun tapi kecerdasannya jangan diragukan. Yap remaja yang tadi mengomel dia adalah Arkan Leonardo dia sekarang sedang menjemput keluarganya yang habis dari negri tetangga yang dijuluki dengan negri gigseng untuk menyelesaikan masalah perusahaan yang ada di sana.

"Hai cil" sapa Arkan kepada Raka.

"Kangen Abang"rengek Raka sambil memeluk kaki Arkan. "Abang juga"jawab Arkan sambil mengelus rambut adiknya sayang.

"Hai son"sapa ayah Arkan bernama David Beckham.

"Hai yah"jawab Arkan sambil memeluk ayahnya.

"Bunda gak dipeluk nih"tanya bunda Arkan bernama Naya Revina.

"Kangen bunda dan ayah"ujar Arkan sambil memeluk mereka.

"Aku kok nggak diajak berpelukan sih," ujar Raka polos sambil mengembangkan pipinya dengan bibil mengerucut lucu. Sontak saja mereka tertawa mendengarkan ujaran Raka yang kelewat lucu dan menggemaskan.

Ara's Story Место, где живут истории. Откройте их для себя