chapter 11

15.6K 536 3
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.

Memasuki waktu dhuhur, semua santri berbondong-bondong untuk segera pergi ke masjid dan melaksanakan waktu sholat dhuhur.

" Assalamualaikum, habibi , " ucap Xavia yang ditujukan kepada Gus Varo seorang.

" Waalaikumussalam "

" Ingin kemana Gus? " tanya Xavia.

" Kamu tidak mendengar adzan dhuhur sudah berkumandang? " jawab Gus Varo malas.

" Tentu dengar, telinga saya masih berfungsi dengan baik, " sahut Xavia.

" Sudah tahu kenapa tanya. sebaiknya kamu cepat pergi ambil shaf untuk sholat, " titah Gus Varo.

Setelah mengatakan itu, Gus Varo langsung bergegas masuk ke dalam masjid dan menjadi imam sholat.

" Dasar kucing garong cuek sekali, " cerca Xavia menatap diam kepergian Gus Varo.

" Xavia kenapa kamu masih disini? " gertak ustadzah Syafa.

" Tidak ada, ini saya mau masuk "

" Cepat masuk, bentar lagi iqomah, " ujar ustadzah Syafa.

" Iya ustadzah "

•••

Sekarang ini Xavia terlihat berkutat di dapur untuk membantu Ning Kirana memasak makan siang tak lupa bersama santri abdi ndalem yang lain.

" Xavia tolong jaga masakannya, dan Wenda bisa potong sayurnya, " ucap Ning Kirana kepada Xavia dan salah satu abdi ndalem yang diketahui namanya sebagai Wenda itu.

" Na'am ummah "

" Assalamualaikum, " ujar Gus Mahen.

" Waalaikumussalam , " jawab ketiga perempuan itu.

" Ada apa mas? " tanya Ning Kirana kepada Gus Mahen.

" Kamu bisa bantu mas tidak, sayang? " tanya pria dewasa itu.

" Bantu apa? " jawab Ning Kirana penasaran.

" Ada sesuatu, " sahut Gus Mahen balik.

" Xavia, Wenda, kalian bisa lanjutkan memasak dulu bukan? ummah ingin membantu suami ummah dulu, " ucap Ning Kirana.

" Iya ummah silahkan "

Seusai kepergian Ning Kirana dan sang suami dari dapur, Wenda berusaha untuk membuka percakapan dengan Xavia.

" Mereka romantis sekali ya mbak "

" Ya, " jawab Xavia singkat.

" Aku dengar mbak Xavia dari Dubai ya? " tanya Wenda kembali.

" Iya, aku sedari kecil disana dengan daddy "

" Memang ibu mbak Xavia kemana? "

" Semenjak masih kecil mommy aku sudah tidak ada, " lirih Xavia.

Guliran Tasbih Aldevaro [Segera Terbit]Where stories live. Discover now