PROLOG

7.8K 195 18
                                    

Hallo! Sebenarnya ini cerita pertamaku, tapi baru berani dipublish karena harus dirombak berkali-kali. Semoga suka dan jangan lupa tinggalkan jejak!

"Selamat siang kepada para siswa kelas sebelas IPA! Saya Dewi Liliana akan membacakan peringkat pararel untuk kelas sebelas jurusan IPA SMA Triptha tahun ajaran 2017/2018," seru seorang wanita kriwil yang berdiri di panggung aula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat siang kepada para siswa kelas sebelas IPA! Saya Dewi Liliana akan membacakan peringkat pararel untuk kelas sebelas jurusan IPA SMA Triptha tahun ajaran 2017/2018," seru seorang wanita kriwil yang berdiri di panggung aula.

"Dengan nilai tertinggi ujian akhir semester yang diraih oleh dua siswa," sambung Bu Dewi membuat orang-orang menatap tegang.

"Tiga puluh orang pertama yang saya panggil, akan masuk ke kelas 12 MIPA 1 atau kelas unggulan. Berikut adalah ketigapuluh nama siswa dari peringkat pertama."

Bu Dewi berdehem untuk mengambil ancang-ancang.

"Peringkat pertama Denis Ananta."

Cowok pendek berpipi lebar yang duduk di kursi depan memekik tak percaya. "Gue? Peringkat pertama?" ekspresi wajahnya antara tegang dan senang. "Bukannya seharusnya Raka?" Denis menoleh ke samping, tempat Raka sedang menatap lurus ke arah Bu Dewi dengan ekspresi datar.

"Peringkat kedua Adrian Rakabumi Mahardika."

Kini cowok bertampang mengerikan yang memekik tak terima dari kursi belakang. "Gue kalah dari Raka? Mana bisa?" protesnya sambil meninju kursinya sendiri.

"Peringkat ketiga, Aldian Alviano."

"Shit!" umpat Aldi, cowok yang baru saja mengaku kalah dari Raka.

Sebelum kita lanjut ke bab berikutnya, perkenankan saya author kalian di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelum kita lanjut ke bab berikutnya, perkenankan saya author kalian di sini. Tolong tinggalkan jejak setelah membaca, ya. Follow juga boleh.

Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan nama, alur, atau adegan, mohon dimaklumi.

Udah itu aja hehe ...
Lanjut say!

The Golden StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang