Part 21 : Cemburu

Start from the beginning
                                    

"Maaf ya, Chandra" ucapnya berbisik tepat terdengar di telinga si empu.

"Kamu gak ada salah" balas Chandra.

"Andai waktu itu gue gak berantem sama Ayah dan bikin gue sampai dateng ke sini-".

"Kita gak akan pernah bertemu" potong Chandra, "Kamu gak suka?".

Aesa melirik Chandra yang masih memejamkan matanya, tangannya merambat naik hendak menyentuh permukaan wajah sosok itu.

"Entah" jawab Aesa setelah mengusap pelan pipi halus Chandra.

Perlahan Chandra melepas pelukannya, begitu juga dengan Aesa yang berbalik menatap sosok laki-laki itu.

Chandra sedikit menunduk untuk bisa menatap langsung netra cantik Aesa yang juga tengah menatapnya.

Karena terlalu lama bertatap mata, Aesa mengusap kasar wajah Chandra sambil tertawa.

"Serius banget sih!" ujar gadis itu dengan siswa tawanya, "Makasih ya Chandra udah mau jadi temen gue".

Chandra kembali tersenyum lebar, "Harusnya saya yang bilang gitu ke kamu".

"Memang sih awalnya lo yang bikin gue kurang betah tinggal di sini, tapi lo juga yang bikin gue seneng ada di sini" Aesa terdengar tulus mengucapkannya.

Sosok itu merentangkan tangannya lebar, "Peluk!".

Aesa mengernyit,"Kan tadi udah" sahutnya kemudian berdiri.

Dengan sekali tarikan di lengannya oleh Chandra, Aesa kembali jatuh ke pelukan sosok itu. Gadis itu meronta, "Udah udah, gue mau masak".

Chandra melepas pelukannya, "Saya pergi dulu" perlahan sosok itu memudar.

Sebelum hilang Chandra mengacungkan jarinya seperti berhitung. Tepat di hitungan ke-tiga, Chandra pergi bersama dengan suara ketukan pintu.

"Es!".

Aesa mengedipkan matanya beberapa kali melihat kebetulan itu, "I-iya!" sahutnya lalu beranjak membuka pintu.

Indah datang dengan payungnya membawa rantang makanan untuk Aesa dari sang Ibu, "Ayo makan" gadis itu langsung menarik tangan Aesa masuk ke dalam rumah.

"Padahal aku masih ada bahan dapur loh, baru aja mau masak" ujar Aesa menggerutu pada Indah yang membawanya ke dapur.

Ia mengambil sendok tak lupa membuka satu persatu wadah, "Tadi disuruh ke sini cepet-cepet sama Ibu".

"Katanya suruh liatin Aesa udah makan belum? Udah mandi belum? Makan apa hari ini? Gak takut sendirian di rumah? Hujan loh".

Belum pernah Aesa lihat Indah cerewet seperti ini, ia tertawa kecil mendengar dan melihat Indah memperagakan Ibunya.

"Terus kalau hujan kenapa?" tanya Aesa, "Hujan juga masih air, aku gak apa-apa".

"Makan aja, Es" kesal Indah, "Aku juga mau ikut makan".

Melihat Indah membuat Aesa ingin berterimakasih juga, di sini dia memiliki banyak teman orang-orang yang perhatian dengannya.

"Besok ada ulangan harian, kamu gak belajar?" tanya Indah.

"Nanti" jawab Aesa singkat, "Kamu juga gak belajar".

"Jawabannya sama kayak kamu" Indah tertawa kecil begitu juga dengan Aesa.

"Besok juga aku sama Alya mau ke rumah Anis sepulang sekolah, kamu mau ikut?".

"Boleh" balas Aesa, "Gak sama Bagas sekalian kita bahas kerja kelompok?".

My Lovely Ghost | SELESAIWhere stories live. Discover now