Part 5 : Di sini

103 10 0
                                    

- • Happy Reading • -

Menuju tengah hari, matahari bersinar semakin terik. Suasana kelas yang berisik karena tidak adanya guru yang mengajar membuat Aesa harus mengungsi ke UKS karena rasa pusing membuatnya sensitif dengan suara.

Ruang UKS seukuran dengan ruangan kelas, ada sekitar delapan ranjang yang terpisah menjadi dua dan dibatasi oleh gorden.

Aesa berbaring di ranjang dekat pintu, melihat sekitar yang hanya ada dia dan dua orang lainnya di ranjang paling ujung.

Gadis itu mengubah posisi menghadap dinding dengan jendela tepat di atasnya, helaan nafas terdengar saat Aesa mulai merasa ada yang memperhatikannya.

"Gue tau itu lo" ucapnya.

Si pelaku tertangkap basah, suara ketukan di jendela membuat Aesa sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat seseorang dari balik jendela itu.

Ia lihat Chandra ada di sana, tersenyum lalu melambaikan tangan. Aesa melirik dua orang di ranjang ujung memastikan bahwa mereka tidak menyadari suara ketukan serta kehadiran sosok Chandra di sekitar mereka.

"Ngapain sih?!" tanya Aesa kesal dengan suara pelan.

Chandra masuk menembus pintu lalu menghampiri Aesa, "Sudah mendingan?" tanyanya balik.

"Liat lo jadi makin pusing" jawab Aesa ketus.

"Saya temenin ya" pinta Chandra. Aesa mengibaskan tangannya, "Terserah" balasnya.

Aesa kira sosok itu akan pergi saat melihatnya telah tertidur namun merasakan tangan dingin menyentuh jari-jarinya yang hangat membuat Aesa yakin bahwa Chandra masih ada di dekatnya.

"Saya gak bermaksud bikin kamu kaget, bikin kamu keganggu, apalagi sampai sakit gini" ucap Chandra, "Maaf".

Dalam hati Aesa terharu namun logikanya mendukung Chandra untuk tak lagi datang mengganggu si empu.

"Saya pergi" pamit Chandra yang jelas terdengar di telinga Aesa.

Jari tangannya tak lagi di genggam oleh tangan dingin itu, Aesa membuka matanya lalu menghela nafas lega.

Ia bisa beristirahat sejenak di UKS sampai nyeri di kepalanya reda, Aesa kembali menghadap dinding untuk mendapatkan posisi tidur yang nyaman.

***

"Es, bangun".

Gadis itu terusik dengan tepukan kecil di pipinya dan suara seseorang yang memanggil namanya.

Aesa terbangun melihat Indah sudah ada di samping ranjang menenteng tas biru miliknya.

"Udah pulang?" tanya Aesa, "Aku tidurnya lama dong".

Indah tertawa kecil, "Ini minum dulu" ia memberikan botol air mineral pada Aesa.

"Lumayan kok" jawab Indah atas pertanyaan Aesa tadi, "Udah gak pusing lagi kan?".

"Enggak" Aesa turun dari kasur di bantu oleh Indah karena tempat tidur UKS cukup tinggi.

Mereka keluar dari UKS di sambut dengan cahaya jingga khas matahari terbenam.

"Tadi malem gak tidur, Es?" tanya Indah memulai obrolan mereka di tengah perjalanan pulang.

"Tidur, tapi agak larut" jawab Aesa.

"Aku kira kamu kurang tidur, jadinya pusing" kata Indah.

Aesa jadi terpikirkan sesuatu, apakah Chandra termasuk sebuah halusinasi? Dan Aesa ternyata hanya sedang bermimpi.

My Lovely Ghost | SELESAIWhere stories live. Discover now