22. Cinta Kita

771 62 17
                                    

Hari ini dia dan Mutia ada rencana untuk pergi ke rumah orang tua Mutia yang ada di Bandung.

Selain karena Mutia sudah merindukan keluarganya, dirinya juga berniat untuk memberikan kejutan kepada Mutia.

Ya hari ini dia akan mengatakan niatnya untuk mengajak Mutia berlibur keluar negri. Tujuan awalnya dia akan mengajak Mutia ke Korea, tapi setelah mendapat bocoran dari Hanum bahwa idola kesukaan Mutia akan melakukan comeback dia langsung mengurung kan niatnya. Dia tidak ingin kejadian yang dialami Noval akan dia alami.

Makanya setelah berfikir panjang dia memilih untuk mengajak Mutia berlibur ke Paris. Kota impian Mutia.

Terlebih sekarang kondisi Mutia sudah sangat membaik dan lebih baiknya lagi sekarang dia dan Mutia bisa melakukan nya lagi, ehhemm..

"Bangun sayang.." Ucap dirinya sembari menciumi wajah sang istri yang masih tertidur dengan pulas di gulungan selimut.

"Kita shalat subuh berjamaah." Lanjut nya lagi.

Mutia menggeliat sehingga membuat selimut yang menutupi tubuhnya terekspos dengan jelas.

Dia melihat hasil karya yang dia ciptakan di tubuh Mutia, tergambar dengan sangat indah.

Ingin rasanya dia menambahkan hasil karya nya yang lain, namun dia urungkan karena adzan subuh sebentar lagi berkumandang.

"Udah adzan?" Tanya Mutia dengan suara serak.

Dirinya menggeleng. "5 menit lagi." Jawab.

Mutia pun bangun dan bersandar pada kepala ranjang, dirinya pun langsung menyerah kan segelas air putih kepada Mutia untuk diminum nya.

"Mau mandi bareng?" Tanya nya yang di balas anggukan kepala oleh Mutia.

Dalam hati dia memekik senang karena bisa memegang anggota tubuh Mutia yang menjadi favoritnya, ya walaupun dia tidak akan melakukan hal yang dia inginkan di dalam kamar mandi karena dia takut akan kebablasan hingga berujung tidak sempat melakukan shalat subuh.

Selesai mandi dan shalat subuh berjamaah, dirinya dan Mutia langsung ber siap-siap untuk segera pergi ke Bandung.

Mereka berdua memang berencana akan sarapan di jalan, atau mungkin nanti akan berhenti sebentar di tol untuk sarapan karena jika mereka berangkat setelah sarapan, mereka takut akan terjebak macet apalagi sekarang ini merupakan hari weekend yang rata-rata orang Jakarta akan pergi berlibur ke luar kota.

Selama perjalanan menuju Bandung, mereka habiskan dengan banyak mengobrol. Membicarakan hal-hal random atau bahkan menceritakan kisah mereka berdua semasa sekolah dan kuliah dulu.

Hingga tidak terasa waktu sudah menunjukan jam 11 siang dan mereka berdua akhirnya sampai di Bandung.

Mobil yang dia kendarai pun sudah sampai di depan gerbang komplek perumahan.

Hanya membutuhkan kurang lebih 5 menit, mobil yang mereka kendarai sudah sampai di depan rumah kedua orang tua Mutia.

Mereka langsung di sambut dengan kehadiran sosok Marvin yang tengah menggendong putri kecil Marvin di depan teras rumah.

Mutia langsung berlari Menghampiri kakak nya, Mutia bahkan langsung meminta ingin menggendong bayi Marvin.

"Ibu mana?" Tanya Mutia sembari menimang Syahira, putri Marvin.

"Di dalam." Jawab bang Marvin.

Dirinya tersenyum ke arah bang Marvin dan segera memberikan pelukan ringan sebagai sapaan. "Apa kabarnya bang?" Tanya dirinya.

"Baik, baik." Jawab bang Marvin sembari merangkul tubuhnya dan ikut masuk kedalam rumah menyusul Mutia dan juga Syahira.

"Si neng kondisinya makin baik sekarang, gak sedih-sedih lagi." Ucap bang Marvin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Cinta ✔ Jaemin X KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang