21. Memulai Kembali

560 67 1
                                    

Mutia berdiri di atas balkon yang berada di depan kamarnya, saat ini dia tengah menatap langit malam sambil sesekali menyesap susu hangat yang sebelumnya sudah di buatkan oleh Arya.

Mutia tidak bisa menutupi perasaannya saat ini, walaupun saat ini hubungan dia dan Arya sudah membaik kembali tapi perasaan sedih saat kehilangan calon anak tidak pernah  bisa Mutia lupakan.

Kebiasaan Mutia selama 4 bulan terakhir yang selalu mengelus pelan perut rata nya, tanpa sadar Mutia lakukan kembali.

Walaupun akhirnya Mutia akan kembali bersedih begitu teringat kejadian menyedihkan itu.

"Lagi lihat apa sih?" Tanya a Arya sembari memberikan pelukan di belakang.

Mutia menatap wajah sang suami yang kini tengah meletakan wajah di bahunya. "Langit malam indah juga ya? Apalagi kalau ada bintang." Ucap Mutia.

A Arya mengangguk kan kepala menyetujui perkataan nya. "Kamu kayanya suka sekali dengan Bintang? Mau lihat Bintang?" Tanya a Arya.

Dirinya menggeleng.

Dia memang menyukai Bintang, namun hanya sekedar suka. Di bandung Bintang, dirinya lebih senang melihat Matahari, terlebih matahari yang akan terbit dan terbenam. Itu adalah salah satu pemandangan yang paling indah menurutnya.

"Di banding melihat Bintang, aku lebih suka melihat matahari, apalagi saat di pantai." Terang dirinya.

"Matahari ya? Okey, besok pagi kita melihat matahari di pantai." Ucap a Arya berhasil membuat kedua matanya membola dengan sempurna.

"Serius?" A  Arya mengangguk.

"Tapi pantai yang dekat sini saja, ya? Kalau kondisi kamu sudah semakin membaik kita akan melihat matahari di pantai yang lebih cantik." Ucap a Arya.

Dirinya kembali menggeleng. "Tidak perlu, pantai manapun aku tidak masalah. Asal bisa pergi bersama a Arya." Balas dirinya yang kini menyenderkan kepala pada dada bidang a Arya.

"Istriku ini sekarang bisa menggombal juga?" Ledek a Arya yang di balas tawa olehnya.

"Berguru dengan Shellina memang ada gunanya." Kekeh dirinya.

A Arya mengelus pelan rambut panjangnya. "Lanjutkan! Aa suka kalau kamu sering bergaul dengan Shellina. Apalagi demi kelancaran rumah tangga kita." Ucap a Arya.

Dirinya mencibir. "A Arya juga harusnya sering berguru dengan bang Noval, dia sangat mencintai istrinya dan memperlakukan Sherina layaknya seorang ratu." Ucap nya.

A Arya melepaskan pelukan nya dan membalikan tubuhnya agar dirinya dan a Arya bisa saling berhadapan.

"Oh-ho!" A Arya mengernyitkan dahi sambil mengantupkan mulut.

"Apakah istriku ini iri dengan pasangan lain?" Tanya a Arya dengan ekspresi wajah yang tidak berubah.

Dirinya sontak tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah a Arya yang terlihat begitu lucu.

"Malah tertawa? Emangnya ada yang lucu?" Dirinya mengangguk namun masih tetap tertawa.

Melihat dirinya yang terus menerus tertawa, a Arya justru malah ikut tertawa bersama dengan dirinya seolah tawa yang dirinya lakukan berhasil membuat a Arya ikut terhipnotis.

"Aduh.. Aduh.. aduh.." Dirinya dengan refleks langsung memegangi perutnya yang terasa nyeri akibat tertawa.

"Kenapa? Kenapa? Kenapa?"

"Gak apa-apa cuman ngilu aja, tapi gak masalah." Jawab dirinya sembari tersenyum.

"Makanya jangan keseringan ketawa, ngilu kan?" Ucap a Arya sembari mengelus pelan pipinya.

Takdir Cinta ✔ Jaemin X KarinaWhere stories live. Discover now