17. im gonna be with u

607 90 3
                                    

Arya mengerang pelan saat dengan lihai nya Mutia menggoda dirinya yang kini mulai terbawa hasrat ingin menyerang perlakuan menggoda Mutia.

Saat ini seharusnya keduanya sudah berada di kamar mama karena harus berdandan untuk acara resepsi malam nanti.

Namun bukan nya segera pergi, keduanya malah asyik-asyikan duduk di atas sofa sambil menengok si jabang bayi.

Hingga pelepasan pun akhirnya menjemput mereka. Tanpa melepaskan penyatuan nya, Arya menggendong tubuh Mutia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh mereka dan segera turun ke kamar mama yang berada di lantai 9, sedangkan resepsi akan di laksanakan di ballroom yang berada di lantai 5.

Resepsi sendiri di laksanakan di hotel milik keluarga Bang Noval. Mereka tidak memakai hotel milik keluarga Bang Alvian karena kebetulan ballroom di hotel Mahameru sudah penuh di booking.

"Akang sama Teteh kemana aja? Itu mama udah marah-marah katanya mana pengantin nya kok belum datang? Kan mesti dandan blablabla.. pokoknya Hanum pusing dengerin mama ngomel sepanjang tadi." Gerutu Hanum sembari mempraktekkan cara mengomel mama.

"Olahraga dulu tadi, harus fit dong persiapan nanti malam." Jawab a Arya berhasil membuat kedua telinganya mendadak panas.

"Alesan aja." Dengus Hanum sembari mendelik. "Ayo cepetan, pasti sekarang mama lagi nyuruh bang Eru buat susulin akang sama teteh." Kata Hanum seolah ramalan.

Dan benar saja, begitu pintu lift terbuka di lantai 9, Mereka bertiga melihat Eru yang terlihat gusar tengah menunggu lift.

Ternyata kegusaran Eru berasal dari omelan mama yang merasa kesal karena kami bertiga masih belum juga datang, sedangkan mereka harus segera berdandan. Apalagi dandanan miliknya yang banyak sekali tahapan nya.

"Mama pasti ngomel." Bisik a Arya tepat di telinga nya.

Dirinya tertawa. "Gak apa-apa emang kita beneran salah kok." Jawabnya.

Namun saat mereka membuka pintu kamar, mama sama sekali tidak mengomel hanya saja mama menatap mereka berdua sambil tersenyum cerah dan itu justru semakin membuat mereka berdua ketakutan karena di balik senyumnya mama ada kekesalan dan amarah yang tertuju kepada mereka berdua ah tidak lebih tepatnya hanya kepada a Arya saja.

"Pasti ulah Arya, kan? Kalian telat karna Arya kan?" Celetuk mama begitu menyadari ada bercak merah di lehernya.

Dirinya menunduk kan kepalanya malu. "Emang perlu di jewer!" Kata mama kesal.

"Jewer aja ma! Jewer!" Timpal Hanum sambil cekikikan.

A Arya mendengus.

Tak lama sebuah pelukan hangat tiba-tiba dia dapatkan, dan begitu menengok ke belakang ada ibu yang tengah tersenyum sambil menahan air matanya.

Dirinya tahu bahwa ibu saat ini tengah merindukan sosok ayah. Terlebih pernikahan ini adalah sesuatu yang sangat di inginkan oleh ayah.

Namun di tengah-tengah kebahagiaan nya ada kesedihan yang begitu besar di perasaan ibu.

"Ibu senang neng bahagia." Ucap Ibu yang entah kenapa membuat air mata nya lolos seketika.

"Eh eh kok nangis?" Ibu buru-buru mengusap air matanya. "Jangan nangis dong, nanti utun nya ikutan sedih lho." Kata ibu.

Dirinya mengangguk dan kembali memeluk erat tubuh ringkih ibu. "Ibu, neng sayang sekali sama ibu." Ucapnya.

"Iya ibu tahu." Balas Ibu seraya mengusap pelan kepalanya.

.........

"

Capek?" Bisik a Arya begitu melihat dirinya yang masih tersenyum menyalami para tamu yang terus berdatangan.

Takdir Cinta ✔ Jaemin X KarinaWhere stories live. Discover now