13. Konflik

779 105 15
                                    

Sudah berhari-hari ini pernikahan Mutia dan Arya memiliki beberapa perbedaan, salah satunya setiap pagi Arya akan memberikan kecupan selamat pagi atau melakukan hal yang menyenangkan seperti di malam-malam panas mereka berdua.

Jika ditanya apa dia sudah memiliki perasaan yang spesial untuk Arya? Jawaban nya iya.

Dia tidak bisa bersikap denial lagi dengan tidak mau mengakui bahwa dia memiliki perasaan yang begitu spesial pada Arya, perasaan yang semakin tumbuh dan bertunas setiap harinya.

Ungkapan cinta memang belum keluar dari mulut keduanya, tapi dia tahu bahwa Arya juga memiliki perasaan yang sama dengan nya.

Karena terlihat jelas dari gesture, dan perlakuan manis yang selalu dia dapatkan dari Arya setiap harinya.

"Sebelum kita ke bandung, kita ke acara Indah dulu ya?" Ucap a Arya dengan nafas yang masih memburu setelah mereka berdua selesai melakukan kegiatan yang menyenangkan di pagi hari.

Masih dalam dekapan hangat a Arya dirinya mengangguk, terlalu lelah hanya untuk menjawab ucapan dari suaminya.

Dekapan a Arya semakin mengerat, dan kini dia menatap nya denga tersenyum manis, sangat manis seolah menginginkan sesuatu. "One more again?" Bisiknya dengan seringai yang entah kenapa membuat dia kesal.

Dan benar kan perasaannya tidak pernah salah.

Tanpa menjawab pun suaminya itu kembali melakukannya lagi dan lagi, dan entah sudah berapa kali dia melenguh, memanggil namanya tapi suaminya malah semakin membuat dia terbang semakin tinggi ke atas awan, hingga sebuah pelepasan yang begitu melegakan membuat dia menatap a Arya dengan wajah sayu. "Stop, kita perlu mandi." Dirinya berhasil menghentikan suaminya yang sepertinya akan melakukan kembali hal yang menyenangkan.

.........

S

embari menggenggam erat tangan kesayangannya, ehem kesayangan yang selama dua hari terakhir ini sudah seutuhnya menjadi miliknya, dia dan Mutia memasuki sebuah hotel untuk menghadiri acara ulang tahun anak dari teman masa kecilnya.

Seharusnya mereka berdua datang ke acara Indah itu besoknya, tepatnya di saat acara resepsi pernikahan Indah dan suaminya, namun keduanya tidak bisa hadir karena harus pergi ke Bandung.

Lagi pula menurutnya sama saja, mau datang sekarang atau besok pun karena yang terpenting keduanya bisa datang.

"Woy!" Seruan Noval membuat mereka berdua otomatis berbalik dan menatap ke arah Noval yang juga datang bersama dengan Logan, dan tentunya seorang wanita yang dia dan keempat sahabatnya tidak sukai, Sherina mantan istri Noval yang beberapa waktu terakhir datang kembali.

"Lo kok dateng hari ini? Gak besok aja bareng yang lain?" Tanya Noval.

"Besok gue di bandung, gak akan mungkin gue pergi mendadak dari bandung." Jawabnya.

"Ini istri kamu, Ya?" Tanya Sherina yang sampai beberapa menit ini tidak mau dia lirik. Terlalu malas berhubungan dekat dengan wanita yang membuat hidup kedua sahabatnya menderita, terlebih Noval yang sempat merasa depresi saat di tinggal Sherina, tepat 40 hari setelah kelahiran Logan.

Dirinya tidak menjawab atau memperkenalkan Mutia kepada Sherina, namun Mutia dengan inisiatif mengulurkan satu tangannya ke arah Sherina. "Mutia." Ucap Mutia sembari tersenyum.

"Sherina, istrinya Noval."

"Mantan istri!" Koreksi Noval dengan kesal dan wajah mengeras.

Takdir Cinta ✔ Jaemin X KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang