10. Selamat datang Ny.Wibisana

776 128 24
                                    

"Sudah siap?" Tanya a Arya sembari melirik ke arah dirinya yang tengah menggenggam tas nya dengan erat.

Dirinya mengangguk. "Nanti setiap akhir pekan kita kembali kesini tengokin ibu." Ucap a Arya sembari mengelus pelan pipinya.

Tanpa sadar air matanya kembali menetes. Ini kali pertama dia jauh dari rumah, jauh dari ibu dan keluarga besarnya untuk tinggal bersama dengan suaminya di luar kota.

Melihat air matanya yang terus keluar, a Arya langsung memberikan nya sebuah pelukan yang hangat sambil di selingi dengan tepukan dan usapan lembut di punggung dan kepalanya. "Kita keluar kamarnya setelah kamu siap." Bisik a Arya.

"Cengeng banget sih istrinya aku." Goda A Arya begitu dia melepaskan pelukan nya dan kini tengah mengusap air mata.

Mendengar gurauan a Arya, dirinya tertawa sembari memukul pelan lengan a Arya. "Ih gemas banget sih." A Arya mencubit pelan hidung nya.

"Ish sebel, becanda terus." Ucapnya sembari cemberut.

A Arya justru tergelak. "Aku ngomong jujur lho, kamu emang gemesin banget sih."

"Ya ya ya." Dengusnya sembari mendelik.

"Gak percaya? Kamu itu emang gemesin banget tahu. Saking gemes nya aku sampai mau gigit kamu." Ucap a Arya dengan ekspresi yang begitu serius.

Dia tidak menjawab ucapan a Arya.

Namun justru a Arya perlahan mendekati dirinya dan..

Grep

A Arya benar-benar menggigit dirinya, lebih tepatnya a Arya menggigit pipi nya sehingga bisa tercetak jelas bekas gigitan a Arya di pipinya. Tak lupa pipinya juga yang basah akibat air liur milik a Arya.

"Iihhh basah tahu!" Keluhnya yang langsung mengusap pelan bekas gigitan a Arya.

"Kan aku sudah bilang, kamu itu gemes banget." Kata a Arya sambil cengengesan.

"Ya gak usah beneran di gigit juga iih!" Dengus nya sambil berpura-pura kesal. Padahal aslinya saat a Arya mendekat dia sudah deg-degan, perasaan nya semakin tidak karuan, apalagi begitu bibir dan gigi a Arya menempel di pipinya.

"Terus mau nya gimana?" A Arya memajukan tubuhnya.

Dengan refleks dirinya langsung memundurkan tubuhnya sehingga membuat tubuhnya menyentuh sandaran ranjang.

"Kaya nya kamu mau ini?" Tanya a Arya dengan suara yang begitu serak dan tatapan yang sulit di definisikan.

Dia buru-buru menutup matanya rapat saat bibir a Arya menempel pelan di bibirnya dan memberikan gigitan kecil di bibir bawahnya disertai dengan lumatan yang begitu lembut nan memabukan.

Mereka terus saling memagut satu sama lain. Hingga akhirnya a Arya melepaskan ciuman nya hanya untuk membiarkan dirinya bernafas.

A Arya kemudian menyatukan kening mereka dengan nafas yang masih memburu, dan A Arya kembali menyatukan bibir mereka berdua, namun kali ini tidak ada lumatan, hanya kecupan singkat di bibir.

"Sana siap-siap lagi, aku tunggu diluar." Ucap a Arya sembari mengacak rambutnya gemas.

Setelah kepergian a Arya dia tak berhenti memegangi dadanya yang terus berdebar.

Dia juga menatap ke arah cermin yang dimana tampilan dia sudah tidak karuan, terutama lipstik nya yang belepotan.

Dengan perasaan berdebar dia mengelus pelan bibirnya, yang masih terasa ada jejak kehangatan disana. "Bisa gila aku.."

.........


Tangisan nya pecah begitu dirinya berpelukan dengan sang ibu untuk pamit pergi.

Takdir Cinta ✔ Jaemin X KarinaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant