•ekstra part II•

Start from the beginning
                                    

"Papa!" Teriak bahagia Fira terdengar di seluruh rumah besar ini kala melihat sang papa yang tak menampakkan wujud nya selama 1 Minggu lamanya.

Fira berlari menuju pintu untuk menghampiri seorang pria gagah dengan wajah tegasnya berdiri sambil memegang satu buah koper, yang saat ini tengah merentangkan tangannya lebar.

"Princess papa." Ucap Regan sambil menekukkan kaki untuk menyamakan posisinya dengan Fira.

Keduanya berpelukan sambil tersenyum lebar. Regan mengelus pelan rambut putrinya yang manis itu.

Tatapan Regan beralih menatap wanita yang selama 6 tahun ini menjalankan hidup dengannya. Wanita yang mampu membuat Regan merasa indah dunia itu memang nyata adanya. Wanita yang mampu memberikan putri cantik yang tengah dia peluk ini.

Selama mereka menikah, Regan dan Alena memutuskan untuk menghabiskan waktu mereka untuk berdua selama 1 tahun lamanya. Sebab hubungan mereka yang terkesan singkat itu membuat mereka berdua ingin berlama-lama menikmati hidup hanya berdua saja. Dan selama setahun mereka menjalin rumah tangga, barulah Alena mendapat sosok anak didalam perutnya.

Orang yang ditatap menampilkan wajah sumringah kala menatapnya. Wanita yang dulunya Regan temui seperti anak-anak remaja itu, kini menjadi lebih dewasa dengan senyuman ramah serta wajah keibuan darinya.

Regan melepas pelukannya kepada sang putri. Lalu menggendongnya erat sambil menatap mama dari gadis itu, dan merentangkan tangannya untuk mengalurkan rasa rindu yang dia pendam selama dirinya pergi meninggalkan kedua wanita yang dia sayang.

Alena tersenyum dan memeluk Regan erat dari samping. Setetes air mata jatuh bebas dari pelupuk nya menuju pipi. Hingga membuat Alena tertawa kecil kala tangis bahagia itu dengan mudahnya datang kepadanya.

Regan semakin mempererat pelukan tersebut. Lalu mencium puncak kepala istrinya berulang kali.

"Mama kenapa nangis?" Tanya anak perempuan itu, hingga mampu membuat Alena menghapus jejak air matanya. Sedangkan Regan melepas pelukan.

"Mama bahagia sayang." Jawab Alena sambil mencium pipi putrinya yang berada di gendongan Regan dan berganti mencium pipi sang papa dengan lembut.

Regan tersenyum lembut sambil menatap Alena. Lalu ingin membalas kecupan yang Alena beri kepadanya, namun wanita itu malah menjauhkan wajah.

"Gak usah ngada-ngada. Ada anak kamu disini." Larang Alena menatap suaminya kesal. Sebab Alena tau arah balasan Regan nantinya.

Sedangkan yang ditatap tertawa renyah. Lalu menatap sang putri dengan tatapan sedih. "Papa bolehkan sayang cium mama?"

Gadis kecil berusia 4 tahun itu mengernyit bingung. "Kenapa harus cium mama? Kan mama udah besar. Harusnya papa cium princess aja." Jawaban polos dari Fira mampu membuat Regan tersenyum menatap sang putri dan mencium pipi putrinya sesaat.

Namun tidak dengan Alena, dia tersenyum canggung kala mendapat wajah dari sang putri, lalu mencubit pinggang suaminya pelan.

"Sakit sayang." Ucap Regan menatap Alena sebentar.

"Papa sayang mama?" Tanya Fira saat dirinya mendengar panggilan Regan terhadap Alena.

"Sayanggg bangettt. Makannya papa mau cium mama, karena papa sayang sama mama." Gadis kecil yang berada di pelukannya itu mengangguk paham.

"Kalo gitu papa boleh kok cium mama." Ucapan Fira mampu membuat Regan tersenyum. "Tapi papa gak boleh lupain princess, gak boleh gak sayang sama princess, papa harus tetap sayang sama princess." Lanjutnya hingga membuat Regan tersenyum.

"Papa sayang princess sama mama. Sayang banget malah," ucap Regan memeluk erat sang putri yang berada di gendongannya lalu beralih memeluk Alena erat sambil memberi satu kecupan pada pipi mulus wanita itu.

***

Saat ini keluarga kecil yang bahagia itu tengah berada dikamar untuk melakukan ritual tidurnya.

Sejak tadi Regan mengelus pelan kepala Fira untuk membawa gadis kecilnya itu kedalam alam mimpinya. Dan sesekali berbicara kepada sang istri tentang kisahnya selama 1 Minggu lamanya di negara orang untuk melakukan perluasan bisnis.

"Iya sayang, lagian pun disana tempatnya menurut aku gak kala indah sama Bali." Lanjut Regan sambil menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Berarti keren dong. Aku jadi pengen kesana." Ucap Alena menatap Regan penuh harap.

Regan narik tangannya dari kepala sang putri yang sejak tadi sudah terlelap, lalu menggenggam tangan istrinya erat. "Maunya kamu kemana? Ke Thailand atau Bali?"

"Bali." Jawab Alena antusias.

"Bulan madu lagi?" Goda Regan menatap istrinya sambil tersenyum lebar.

Hingga membuat Alena memukul tangan Regan pelan, lalu menarik tangan nya yang berada digenggaman pria itu.

"Gak ada. Cukup Fira."

Tawa ringan keluar dari mulut Regan, lalu menatap istrinya dan membawa wanita itu kedalam pelukan.

"Padahal aku mau lebih, 4 atau 5 lah."

"Enak aja, 1 udah cukup sayang." Tutur lembut Alena sambil meletakkan kepalanya di dada bidang suaminya.

Regan mengelus pelan kepala Alena. "Gak bisa lebih nih?"

"Cukup Fira, Regan."

Pria itu mengangguk seolah menunjukkan ekspresi paham. "Oke. Cukup princess sama mamanya aja yang ada di hidup aku. Gak boleh lebih kan?" Tanya Regan yang terus membelai Surai rambut Alena.

Alena mengangguk pelan di dalam pelukan Regan.

Setelah mendapat jawaban dari Alena, Regan dengan segera melepas pelukan tersebut. dan menjauhkan sedikit badannya menuju sang putri berada.

"Princess, papa boleh cium mama kan?" Ucap Regan berbisik di dekat sang putri.

"Boleh, pah."

"Makasih princess!" Tanya serta jawaban itu Regan ucapkan tanpa ada timbal balik dari lawan bicara.

Menjauhkan dirinya dari sang putri lalu membawa Alena kembali dalam pelukannya dan mencium dahi wanita itu lama.

Jika seperti ini, Regan ingat betul saat dirinya memberi ciuman sayangnya kepada Alena saat dia tengah menjadi adik tirinya. Jika pada saat itu Regan melakukan hal tersebut dengan takut dan ada larangan keras dari seseorang. Maka tidak untuk saat ini. Bahkan Regan dengan bebas menyentuh atau memberikan kasih sayangnya terhadap Alena.

"I love you mamanya princess." Bisik Regan kembali memberi kecupan hangat di pipi sang istri.

"I love you too papanya Fira." Balas Alena memejamkan matanya lama.

selesai
______________________________________________

My transmigration [END]Where stories live. Discover now