•Extra part•

25K 1.5K 49
                                        

Seorang gadis cantik tengah berjalan dengan anggunnya menyusuri koridor bandara dengan salah satu tangan memegang erat koper miliknya.

Satu jam yang lalu penerbangan Singapore-Indonesia telah tiba di bandara Soekarno-Hatta dengan selamat. Banyak dari penumpang tersebut keluar dari pesawat dengan bahagia. Pasalnya selama 1 jam setengah di perjalanan membuat mereka tidak sabaran untuk mengunjungi negara orang dan ada di sebagian dari mereka ingin pulang ke negara asal.

"Alena!" Teriakan seseorang mampu membuat gadis cantik ini menoleh kearah sumber suara. Dia Alena Fazirah Barrel berjalan pelan menuju suara tersebut. Ada senyuman tercipta di bibir kedua gadis itu.

"Ihh... Gue kangen banget sama lu tau," ungkap Melda bahagia. Rasanya gadis cantik ini tidak ingin merasakan kebahagiaannya seorang diri, dengan erat dia memeluk tubuh sahabatnya ini.

Yah Alena tentu juga melakukan hal yang sama. Dia juga merasa sangat bahagia kala begitu pulang dari Singapura setelah satu bulan lamanya dia menetap di negara orang, setiba pulang temannya menyambut dia dengan ramah.

"Gue juga kangen." Balas Alena merapatkan pelukannya.

Kedua gadis ini tidak memperdulikan tatapan sebagian pengunjung bandara. Yang mereka tau mereka saat ini merasa bahagia. Sebab sudah dua bulan lamanya kedua sahabat ini terpisahkan oleh jarak. Mungkin ini menurut Melda, tidak dengan Alena. Alena merasa jika waktu yang memisahkan mereka berbulan-bulan lamanya.

Semenjak dia mengalami mimpi yang terasa amat panjang dan nyata, Alena memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya untuk mengunjungi rumah orang tua. Satu bulan Alena menetap di sana dan rasanya Alena sendiri tidak ingin kembali lagi menuju ibu kota ini, namun bagaimana pun kelanjutan hidup Alena berada di sini, dia tidak ingin menyerah begitu saja dan berhenti di tengah jalan, begitu sayang rasanya jika Alena berhenti dari kuliahnya setelah dua tahun lamanya dia berjuang. Sisa satu bulannya lagi Alena ambil untuk pergi mengunjungi negara orang untuk mengikuti olimpiade di sana, itupun atas perintah dari kampusnya.

"Lama banget sih balik. Bukannya lu di sana cuma 1 Minggu yah?" Setelah pelukan terlepas, keduanya melanjutkan jalan menuju luar bandara. Karena tujuan Alena saat ini menuju apartemennya tercinta, yang dia tinggalkan selama 2 bulan lamanya.

Alena yang mendengar pertanyaan Melda tertawa kecil. "Sekalian liburan," cengir gadis itu.

Tatapan tajam Melda beri untuk Alena. "Gak ngajak-ngajak lu," ketus Melda sambil memanggil taksi yang berjalan ingin melewati mereka.

Dengan segera Melda membuka pintu taksi dan masuk terlebih dahulu tanpa menunggu Alena. Sedangkan Alena hanya tertawa kecil melihat kelakuan temannya.

-----

Selama di perjalanan Melda terus bercerita mengenai keadaan kampusnya selama dua bulan belakangan. Begitu banyak kisah yang menarik untuk Melda bahas pada Alena.

"Gila sih Al banyak banget cowok-cowok ganteng dari fakultas sebelah. Mana ada lagi anak baru yang bikin heboh satu kampus." Cerita Melda antusias.

Alena hanya menanggapi ucapan Melda dengan sedikit senyum dan anggukan kecil. Tidak ada niatan gadis ini untuk menyambung atau menambah pembicaraan menjadi lebih heboh. Biasanya Alena sangat suka dengan berita kampus tentang ini, dia akan merasa heboh sendiri dan bertekad untuk mengambil hati pria tersebut, namun untuk sekarang itu semua tidak ada lagi dalam rumus hidup Alena.

"Ihh... Kok lu nanggapinya gitu doang sih? Biasanya lu orang yang paling sibuk. Oiya jadi gimana sama 4 pacar lu itu? Kata nya kalian putus?" Cecar Melda yang awalnya kesal dengan tanggapan Alena kini berubah menjadi antusias kembali ketika mengingat para kekasihnya Alena.

My transmigration [END]Where stories live. Discover now