HS-14

1.4K 211 46
                                    

Setelah menenangkan Jisung yang ketakutan, Jaemin pun mengantarkan Jisung pulang ke rumahnya. Felix yang sedari tadi menunggu Jaemin dan Jisung di teras tersenyum senang saat melihat Jaemin berhasil membawa Jisung kembali. Baru saja Jisung turun dari mobil, ia sudah disambut pelukan erat oleh Felix.

"Astaga Jisung, aku mengkhawatirkan mu" ucap Felix. Tangis nya tumpah setelah melihat penampilan sahabatnya itu yang jauh dari kata baik.

"Maaf aku tidak becus menjagamu" Felix berucap di sela tangisnya, tidak peduli ada Jaemin di dekat mereka berdua.

"Sudah Felix, tak apa aku baik-baik saja. Luka ku ini tidak sakit" ucap Jisung pelan sembari mengusap-usap lembut punggung Jisung.

"Kau bohong, sialan!" Felix mengumpat. Ia begitu kesal karena Jisung selalu berbohong agar orang-orang disekitarnya tidak khawatir.

"Lebih baik kau obati lukanya dulu baru memarahinya" ucap Jaemin yang sedari tadi memperhatikan keduanya dalam diam.

"Terimakasih Jaem. Kalau tidak ada kau mungkin Jisung tidak akan kembali sekarang" ucap Felix yang dibalas anggukan singkat oleh Jaemin.

"Aku pulang, jaga diri kalian" Jaemin berpamitan. Tapi sebelum ia pergi, ia melirik sekilas ke arah Jisung yang hanya menunduk tanpa mengucapkan sepatah katapun padanya.

"Tidak ingin memberiku imbalan?" Jaemin menaruh telunjuknya ke dagu Jisung dan membawa Jisung untuk menatapnya.

Chup~

Jisung membulatkan matanya saat tiba-tiba Jaemin memberi kecupan di pipinya. Lalu kemudian masuk ke dalam mobil setelah melempar senyum dan pergi dari situ tanpa mengucapkan sepatah kata. Felix yang melihat tindakan Jaemin tadi hanya bisa mematung sebelum kemudian kedatangan Yeonjun dan kawan-kawan nya menyadarkan Felix.

"Jisung, ayo masuk ke dalam" Felix segera menarik Jisung masuk ke dalam rumah.

"Mau kemana membawa kekasih ku, Felix?"

Baru beberapa langkah keduanya mendadak terhenti dan berbalik. Jisung refleks melangkah mundur dan bersembunyi di belakang Felix saat melihat Yeonjun dan kawan-kawan nya menuju ke arah mereka.

"Aku ingin berbicara berdua dengan kekasih ku ini" Yeonjun menatap dingin Jisung yang bersembunyi di belakang Felix.

"Jisung baru saja diculik, kau-"

"Aku ingin berbicara berdua dengan kekasih ku ini! Jangan buat aku mengatakan hal yang sama!" Yeonjun menatap tajam Felix.

Tanpa menunggu respon Felix, Yeonjun menarik tangan Jisung yang satunya dengan kasar dan membawanya masuk ke dalam rumah untuk bicara berdua. Saat Felix ingin ikut masuk Hyunjin segera menahan Felix agar tidak mengganggu Yeonjun dan Jisung.

"Lepas!" perintah Felix pada Hyunjin.

"Kau bukan siapa-siapa. Aku bisa membunuh mu sekarang jika aku mau" Hyunjin mengancam dan itu berhasil membuat Felix tidak bisa berkutik dan diam.

Sementara itu di dalam kamar Jisung....

Plakkk!!

"Bagaimana rasanya mendapatkan kecupan manis dari musuh ku?! Apa kau menyukainya, sayang?! JAWAB AKU!!" Yeonjun marah.

Jisung tidak menjawab. Ia hanya menangis dalam diam sambil memegang pipinya yang baru saja ditampar Yeonjun tadi.

"Aku sudah bilang padamu, aku tidak suka ada pengkhianat. Kau tahu 'kan akibatnya jika bermain-main dengan ku?! Kau bisa mati ditangan ku!" ucap Yeonjun sambil memukul dinding kamar Jisung untuk meluapkan emosi nya sampai tangannya sendiri berdarah.

Hell School 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang