HS-17

1.3K 175 37
                                    

Seperti yang sudah diprediksi, berita kekalahan Zin tersebar sangat cepat. Nama Jaemin juga ikut terseret naik ke permukaan setelah berita itu tersebar. Sebagai salah satu orang terkuat dalam peringkat, nama Zin tidak asing lagi. Karakter nya yang tidak mudah ditebak dan tidak akan berhenti sampai lawan nya sekarat, itulah dirinya.

Mendengar Zin yang dikalahkan oleh Jaemin tentu saja membuat orang-orang yang berada dalam peringkat yang mendengarnya penasaran dengan kisahnya. Terkecuali Yeonjun yang tahu apa yang terjadi sebelum pertarungan itu terjadi karena dirinya lah yang merencanakannya. Dan ia tahu siapa yang menjadi lawan Zin malam itu. Tapi dibandingkan terkejut, Yeonjun malah penasaran sekuat apa Jaemin itu sebenarnya.

Disaat semua orang heboh dengan kabar itu, Jaemin sendiri terlihat biasa. Seolah apa yang terjadi bukanlah hal yang harus dikhawatirkan. Namun bagi Lucas, yang merupakan teman sebangku sekaligus teman satu-satunya Jaemin di sekolah itu merasa sangat khawatir dengan apa yang akan terjadi ke depannya pada Jaemin.

"Kenapa semua menatap kita seperti itu tadi?" Jaemin bertanya setelah keduanya masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku mereka masing-masing.

"Apa yang kau lakukan kemarin itu cukup membuat kehebohan, tidak heran mereka menatap mu seperti itu" ucap Lucas tanpa melihat Jaemin. Sesampainya Lucas di bangkunya tadi, ia langsung mengecek ponselnya untuk melihat kabar terupdate tentang peringkat. Dan seperti dugaan Lucas, berita kekalahan Zin itu cukup memancing orang-orang no.1 dari sekolah lain untuk menantang Jaemin.

"Berada disekolah ini saja sudah seperti neraka sekarang muncul lagi masalah baru" gumam Lucas pelan yang tidak sengaja terdengar oleh Jaemin.

"Masalah baru apa?" tanya Jaemin yang membuat Lucas tersentak karena terkejut Jaemin mendengar ucapan nya tadi.

"Ah tidak ada apa-apa. Kau jangan khawatir" bohong Lucas.

"Oh ya Yeonjun tidak sekolah hari ini. Dia ada pertemuan dengan anak-anak no.1 dari sekolah lain" Lucas mengalihkan pembicaraan.

"Apa peduli ku? Dia tidak ada akan lebih baik untuk ketenangan kelas ini" ucap Jaemin acuh.

"Kau salah. Masalahnya kalau Yeonjun tidak ada, anak-anak kelas lain akan menyerang-"

"WOY! MANA YANG NAMANYA JAEMIN?!"

Deg!

Seorang murid dengan tubuh besar kekar berteriak di depan kelas. Wajahnya terlihat menyeramkan layaknya ketua gangster. Kelas yang awalnya ribut menjadi hening, raut ketakutan jelas di wajah mereka yang sudah tahu apa yang akan terjadi.

"Minggir, brengsek!" Felix yang baru saja datang mengumpat saat jalannya masuk ke dalam kelasnya tertutupi badan anak kelas lain yang menantang Jaemin.

Mendengar kata-kata kasar yang ditujukan padanya, murid yang menantang Jaemin itu berbalik dan setengah menunduk untuk menatap tajam Felix yang tidak sopan padanya.

"Hei, apa kau tuli? Ku bilang minggir, brengsek!" Felix menatap dingin laki-laki di depannya. Tidak ada rasa takut yang tercermin di wajahnya.

"Yeonjun tidak ada disini, tapi bukan berarti kalian seenaknya menantang kelas ini. Aku tidak pengecut seperti yang lain, jadi minggir sebelum aku membunuhmu"

"Kau banyak bicara, anak jalang! Aku tidak ingin berurusan dengan mu, aku mencari anak baru itu!"

"Dengar, bangsat! Aku juga punya urusan dengan orang yang kau sebut namanya itu. Jadi, minggir dari jalan ku atau aku akan benar-benar membunuh mu!"

"Sudah Dongsoo minggir saja, lihat dia tidak takut sama sekali. Sepertinya dia sedang sangat marah" bisik murid laki-laki dengan name tag Wonjoo.

Dongsoo menatap tajam lama Felix sebelum kemudian aksi saling menatap tajam itu terhenti dengan Dongsoo dan teman-temannya yang pergi dari situ.

Hell School 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang