HS-02

3.2K 297 28
                                    

"Jaemin, ingin berteman?"

Deg!

"Aku terlalu cepat ya? Maaf jika membuat mu tidak nyaman. Aku ingin berteman dengan mu karena kau berbeda dengan yang lainnya" Jisung menjelaskan maksud tawaran ingin mengajak Jaemin berteman barusan sebelum kemudian dirinya tersenyum canggung.

"Apa ini salah satu permainan mu?" Jaemin menatap Jisung penuh selidik. Kekasih dari ketua pembully di sekolah ini tiba-tiba mengajaknya berteman, wajar jika Jaemin curiga.

Jisung tersenyum. Senyuman yang jarang ia tunjukkan pada siapapun selama ini. Senyuman itu membuat Jaemin semakin yakin kalau ada sesuatu dibalik tawaran Jisung barusan.

"Memangnya permainan apa yang ada dipikiran mu? Apa setiap orang yang mengajakmu berteman kau tanyai seperti itu? Apa...aku begitu buruknya di pandangan mu?" ekspresi Jisung berubah sendu dengan cepat.

Melihat itu Jaemin sadar Jisung ini sangat berbahaya. Dia bisa memanipulasi seolah-olah lawan bicaranya yang bersalah dan membuat lawan bicaranya menjadi tertekan. Bersyukur pada wajah bayi yang Jisung miliki yang semakin melengkapi keistimewaan dirinya.

"Apa yang membuat mu sangat ingin berteman dengan ku?" tanya Jaemin membuang muka, tidak tega lama-lama bertatapan dengan Jisung yang menatapnya sendu.

"Bukankah sudah bilang kau berbeda?" Jisung berucap datar. Ekspresi sedihnya yang ia tunjukkan barusan hilang dalam sekejap. Jaemin jadi semakin yakin untuk berhati-hati pada Jisung.

"Apa ini umpan?"

"Aku bukan pemancing yang handal, lagipula aku ingin mengumpan untuk apa?" tanya Jisung polos dan mendudukkan dirinya di tepian ranjang tempat Jaemin berbaring.

"Aku tidak bisa percaya dengan mu"

"Tidak apa-apa jika tidak ingin. Tapi hanya aku yang bisa membantu mu untuk mengembalikan sekolah ini kembali menjadi sebelumnya. Jika kau tidak ingin terjebak dalam neraka ini lebih lama mari kita saling bekerjasama" Jisung tersenyum tipis pada Jaemin sebelum kemudian beranjak dari situ dan melangkah pergi meninggalkan Jaemin sendiri.

Setelah kepergian Jisung, Jaemin memilih untuk beristirahat sebentar. Tubuhnya masih terasa sakit, ia butuh memulihkan tenaga nya. Jaemin memejamkan matanya dan kemudian semua menggelap.

Deg!

Jaemin terkejut saat dirinya berada ditempat asing. Ia dikelilingi oleh api besar yang menyala di sekitarnya. Tawa keras dari seseorang dibelakangnya membuat Jaemin berbalik.

"Siapa kau?" Jaemin bertanya. Sosok itu berdiri ditempat yang gelap yang jauh dari cahaya api yang mengelilingi Jaemin.

"Sampai kapan kau diam? Balaskan dendam mu pada orang-orang bodoh di sekolah itu dan aku akan membantu mu"

"Aku baru hari ini disekolah ini dan aku tidak butuh bantuan mu"

"Jaemin, Jaemin, sayang sekali kekuatan yang ada di dalam dirimu itu jika tidak digunakan untuk memberi hukuman pada anak-anak nakal itu"

"Tahu apa kau tentang diriku?"

"Aku tahu semua tentangmu karena aku dan kau adalah satu"

Deg!

Jaemin terbangun dari tidurnya. Ia memandang sekitarnya yang sepi. Jaemin mengusap wajahnya yang basah karena keringat. Padahal AC menyala tapi Jaemin berkeringat sangat banyak. Semua yang ada di dalam mimpinya tadi terasa nyata. Jaemin bisa merasakan dengan jelas rasa panas dari api yang mengelilinginya itu dan pertemuannya dengan sosok tadi terasa sangat nyata.

"Apa maksudnya dengan kami adalah satu?"










Hell School 🔞Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt