18

258 9 0
                                    

Kondisi Aura semakin hari semakin buruk begitu pun ditambah pola makannya yang berantakan, banyak memikirkan tentang masa depan rumah tangganya dan terakhir mualnya yang semakin parah, dan kepalanya yang terasa pusing disetiap saat.

Tapi sebisa mungkin dia menutupi bersikap seolah tidak apa-apa tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri tapi tidak ada satupun yang mau menanyakan bagaimana keadaannya semua sibuk dengan urusan masing-masing begitu pun dengan Jeff yang tentunya tetap akan memikirkan Kyla di atas segalanya.

Hanya ada satu orang yang masih mempedulikannya yaitu tentu saja keponakannya yang cantik dan manis, anak kecil itu tidak pernah lupa menanyakan keadaannya dan sering membawakannya air putih.

Perasaan Aura sangat menghangat kehadiran gadis kecil itu membuat hatinya sungguh tenang dan sejenak melupakan seluruh rasa sakitnya.

Hari ini semua keluarga pergi ke mall bersama untuk berbelanja sebenarnya Aura minta untuk di rumah saja karena kepalanya yang terasa pusing, tapi melihat Kyla yang sangat memaksanya membuat Aura benar-benar tidak bisa menolaknya.

Dia ikut pergi berbelanja hanya ikut dan tidak berbelanja apapun mereka memasuki toko perlengkapan bayi dan Aura melihat bagaimana Jeff sangat bersemangat memilih banyak pakaian bayi.

Aura terus memperhatikan mereka berdua hingga tiba-tiba saja Jeff menatapnya, pandangan mereka saling bertemu dan terkunci. Jeff melihat Aura yang menatapnya dengan tatapan terluka rasa sakit dan bersalah langsung menyeruak dalam hati dan perasaan Jeff.

Sakit rasanya hingga Aura mengalihkan pandangannya dan menatap sebuah satu set sarung tangan, kaki bayi dan juga topi rajut dengan warna biru muda yang senada. Tangan Aura memegangnya dan bersiap untuk mengambilnya, rencananya untuk anaknya nanti tapi tidak jadi saat suara Jeremy mengganggunya.

"Sakit bukan melihat mereka berdua?" bisik Jeremy dengan menyeringai.

"Tentu saja kau tidak perlu untuk memberitahukannya." jawab Aura asal.

"Lantas untuk apa kau bertahan jika kakakku tidak segera menceraikanmu lebih baik kau yang ambil putusan dan tinggalkan kakakku saja, jangan jadi wanita bodoh." ucap Jeremy dengan kesal.

Aura menatap Jeremy dengan tersenyum tipis. "Tidak akan, aku sudah mengatakannya padamu kemarin laku bukan aku akan menunggu kakakku sendiri yang melepaskanku, bukan diriku yang melepasnya."

"Kau bodoh jika tetap bertahan disisi itu." umpat Jeremy sangat kesal, tidak habis pikir dengan jalan pikiran Aura yang dia rasa terlalu cinta buta dan menyesatkannya.

Jujur Jeremy akui dia merasa bersalah karena telah selalu menyudutkan dan menyalahkan Aura karena telah menikah dengan kakaknya.

Dia ingin melakukan sesuatu untuk wanita itu tapi dia tidak tahu harus melakukan apa, karena di sisi lain kakaknya sangat bahagia dengan cinta lamanya dan Aura juga dengan bodohnya menunggu kakaknya melepaskannya, bagaimana kedua orang itu memilih untuk tetap bersama dengan merasa sakit.

Saat Jeremy pergi menghampiri Jeff dan Kyla, Aura kembali mengambil satu set sarung tangan, kaki dan topi rajut itu dengan warna yang lainnya yaitu kuning jadi dia mengambil dua set perlengkapan bayi itu. Tanpa mereka menyadarinya, Aura diam-diam ke kasir dan membayarnya lalu memasukkannya barang itu ke dalam tasnya, lalu kembali bergabung dengan mereka.

Selesai berbelanja perlengkapan bayi untuk Kyla mereka memutuskan untuk makan siang bersama. Jeremy entah mengapa Aura rasa terus saja menempelinya dan selalu berbisik untuk segera membuat keputusan dengan berpisah dari kakaknya membuat Aura sangat jengah.

Aura kembali mual dan segera berlari ke arah toilet tanpa mempedulikan orang-orang di sana yang akan makan.

Di dalam kamar mandi, dia terus memuntahkan cairan bening itu hingga pandangannya sangat mengabur dan kepalanya terasa pusing. Seperti biasanya Aura akan berusaha untuk tetap sadar lalu membasuhkan air pada wajahnya agar dia tetap terjaga tapi sepertinya tidak akan berhasil kali ini karena dia sudah tidak kuat menahan kepalanya yang terasa sakit hingga dia jatuh pingsan begitu saja.

Istri TerlupakanWhere stories live. Discover now