chapter 6

17.2K 577 2
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.

' Ketika iffah ini sudah hilang dari dalam diri seseorang, akan membawa pengaruh buruk dalam diri seseorang, akal sehat akan tertutup oleh nafsu syahwatnya, ia sudah tidak mampu lagi membedakan mana yang benar dan salah '

- Aldevaro Ghazi Atharrayhan -

.
.
.

Beberapa hari sudah dijalani oleh Xavia, banyak hal juga yang membuat para penghuni pesantren geleng-geleng melihatnya. seperti halnya yang satu ini.

" Hai tampan, " sapa Xavia genit saat dia tidak sengaja berpapasan dengan santri putra sepulang dari masjid.

" Astagfirullah, gadhul bashar mbak, " peringat Nadin geleng-geleng kepala akan perilaku gadis yang lebih tua darinya itu.

" HEI SARUNG KAMU BERLUBANG ITU, " teriak Xavia tanpa mempedulikan tatapan mata dari semua orang.

" Mana ada berlubang mbak, " sahut Mira.

" Kamu tidak lihat? ya jelas berlubang. kalau tidak berlubang bagaimana bisa masuk kakinya, " ucap Xavia sewot.

" Astagfirullah, Allah menyukai orang-orang yang sabar, " gumam Mira dengan senyum yang dipaksakan.

" Kenapa? " tanya Xavia sinis.

" Mbak, dalam islam kita diwajibkan untuk menjaga pandangan dengan yang bukan mahram, " sahut Nadin menjelaskan.

" Jadi, jika ada laki-laki tampan lewat aku harus tutup mata begitu? "

" Bukan begitu, maksudnya menundukkan pandangan mbak. jadi matanya tidak jelalatan, " jelas Nadin.

" Mbak Xavia tahu bukan, dari mata turun ke hati. jika kita memikirkan seseorang yang bukan mahram kita, maka itu bisa saja zina, " lanjut gadis itu.

" Dan sebagai seorang muslimah kita harus bisa menjaga izzah dan iffah kita, " lanjut Mira.

" Apa? gadhul bashar, izzah dan iffah, aku tidak mengerti, " ujar Xavia dengan wajah yang menampakkan kebingungan.

Tanpa mereka sadari sedari tadi, seorang pria telah mendengarkan segala ucapan yang telah keluar dari mulut mereka. bahkan tak sadar pria itu tersenyum kecil mendengar kepolosan yang dimiliki oleh Xavia.

" Gadhul bashar artinya menundukkan atau atau menjaga pandangan mata dari hal yang bukan mahram sehingga menimbulkan zina mata ataupun dapat mendatangkan syahwat dan dihukumi haram, " sahut Gus Varo secara tiba-tiba.

Ketiga gadis itu pun terkejut dan spontan membalikkan badan mereka kearah sumber suara.

" Gus Varo, " ucap Nadin gugup.

" Adapun ikhtilat yang merupakan interaksi antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram yang dilakukan secara kolektif atau bersama. didalam Islam dilarang adanya sentuhan kulit diantara yang bukan mahramnya. dan juga khalwat yang merupakan interaksi laki-laki dan perempuan yang dilakukan di tempat sunyi. hal tersebut merupakan perkara yang dapat membawa kearah perbuatan zina, " sambung Gus Varo.

Nadin dan Mira hanya terdiam menunduk mendengarkan ucapan sang Gus. berbeda dengan Xavia yang termangu mendengar kalimat panjang lebar yang di lontarkan Gus Varo.

" Kamu tanya apa itu izzah dan iffah?
izzah adalah kesucian atau kemuliaan, sebuah harga diri dan kehormatan perempuan sebagai seorang muslimah. sedangkan iffah adalah menahan atau cara menjaga kesucian dan kemuliaan tersebut. ketika iffah ini sudah hilang dari dalam diri seseorang, akan membawa pengaruh buruk dalam diri seseorang, akal sehat akan tertutup oleh nafsu syahwatnya, ia sudah tidak mampu lagi membedakan mana yang benar dan salah. itulah kenapa pentingnya menjaga harga diri sebagai seorang perempuan muslimah. mengerti Xavia? "

Guliran Tasbih Aldevaro [Segera Terbit]Where stories live. Discover now