chapter 3

21.1K 664 0
                                    


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.

' untuk apa kamu berbohong? Itu hanya merugikan diri kamu. Kamu sadar gak kalau malaikat lagi mencatat semua perbuatan kamu? Jangan lupakan Allah yang maha tau '

- Aldevaro Ghazi Atharrayhan -
.
.
.

Seusai kegiatan sholat dhuhur dilaksanakan, Gus Varo berjalan keluar menjauhi masjid untuk lanjut mengajar santri. tetapi saat berada di perjalanan, dia melihat siluet seorang gadis pergi ke belakang pesantren.

Dan sementara itu yang disisi lain, terdapat seorang gadis yang terlihat sibuk dengan kegiatannya tanpa menyadari ada sosok yang mengikuti dirinya.

" Aduh, sedikit lagi kena, " gumam gadis itu mendongakkan kepalanya kearah benda yang lebih tinggi dari dirinya.

" Apa yang sedang kamu lakukan? " gertak seseorang secara tiba-tiba yang mengagetkan gadis itu.

" Mampus kamu Xavia, " batin Xavia tanpa berani menengok kan kepala nya menuju sumber suara yang memergokinya.

" Saya bilang apa yang sedang kamu lakukan? " tanya lelaki muda itu lagi.

Xavia perlahan memutar badan nya kebelakang sembari menunduk takut tak berani menatap nanar lelaki itu.

" Xavia Alber, " panggilnya dengan amat menekan.

" Saya tidak melakukan apapun Gus, " elak Xavia.

" Astaga, ketahuan Gus baru ! " batin Xavia memberontak saat sejenak ia menatap pria didepannya yang tak lain adalah Gus Varo.

Gus Varo mengalihkan pandangannya saat tau xavia menatap kearah nya.

" Jawab pertanyaan saya, " tuntut lelaki itu.

" Begini Gus, jadi saya "

" Jangan bertele-tele! kamu ingin mencuri? " sela Gus Varo yang mendapatkan delikan tajam dari gadis didepannya.

" Apa katanya? mencuri? "

" Heh Gus baru, saya tidak mencuri ya. enak saja, " jawab Xavia spontan.

" Lalu kenapa kamu melempar batu kearah atas sana? " interogasi Gus Varo meminta jawaban.

" Tidak, tadi ada lebah di buah nya, " ujar Xavia kekeh untuk mencari alasan.

" Kamu tau Xavia? jauhilah berbohong! karena kebohongan mengantarkan kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan kepada neraka. seseorang akan selalu berbohong dan berusaha berbohong sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai pembohong, " jelas Gus Varo dibalas tatapan cengo dari Xavia.

" Hah? "

" Saya tidak sengaja lihat kamu tadi, untuk apa kamu berbohong? itu hanya merugikan diri kamu. kamu sadar tidak jika malaikat sedang mencatat semua perbuatan kamu? jangan lupakan Allah yang maha tau! " sambung Gus Varo.

" Iya saya mengaku. lagi pula buahnya unik, belum pernah lihat waktu di Dubai " jawab Xavia.

" Namanya apa Gus? " lanjut gadis itu.

" Mengkudu. sebagai hukuman, hafalkan sepuluh hadist dan setorkan kepada ustadzah Syafa sehabis sholat isya nanti, " titah Gus Varo.

" Gus, jangan bercanda! "

Guliran Tasbih Aldevaro [Segera Terbit]Where stories live. Discover now