chapter 3

9 6 0
                                    

Pagi harinya, alina terbangun, setelah itu solat subuh lalu mandi. Setelah mandi dan bersiap siap. Ia pun keluar kamar menuju meja makan untuk sarapan bersama bapak, ibu adik dan aa nya.
" Tumben teh, ga kesiangan lagi?" Ledek adiknya bernama melan.
" Hahaha " tawa sang aa.
"Apaansii, bangun siang dimarahin, bangun pagi di ketawain." Sungut alina.
" Udah iiih, kalian itu adik kaka gapernaaahh akur, ada ajaa yang diributin" lerai bapak.
"Udah ayok sarapan, keburu siang. Teh, nanti kamu ga dapet angkot lagi." Ujar ibu.
"Hehe siap ibu negara" jawab aa dengan semangat.
Alina memang berangkat mengguanakan angkot, karna memang jarak sekolahnya ga begitu jauh, itupun kalau ia tidak kesiangan, kalau ia kesiangan pastilah ia minta diantar oleh bapak atau aa nya.
Sedangkan melan bersekolah juga di smp swasta yang ga begitu jauh juga, tapi kalo melan, pasti adiknya itu selalu diantar jika berangkat sekolah. Alina dengan melan terpaut umur 3 tahun.
Setelah sarapan alina pun berpamitan kepada bapak dan ibunya.
" Aku pamit ya pak, bu" kata alina.
" Iyaaa, hati hati teh, ingattt kalo pulangnya kesorean dan gada angkot telepon bapak, biar dijemput, jangan jalan kaki sendirian lewat belakang, takut ada apa apa teh" kata bapak menasehati.
" Iyaaa paaakk"
Ia pun berjalan menuju depan gang untuk mencari angkot. Setelah mendapatkan angkot ia pun naik.
Di tengah perjalanan tiba tiba macet,
" Duuuhhh, tumben macet ya... Biasanya kan ngga" tanya alina.
" Iya neng ini ada kecelakaan, jadinya macet" kata mamang angkot.
Alina pun melihat ke sekitarnya, jngin mengetahui apa yang terjadi, tiba tiba matanya tertuju pada seorang cowok berhodie biru sedang membopong perempuan yang ia yakini pasti dialah yang menjadi penyebab kemacetan ini. Karna ia terluka, mungkin ia jatuh dari motornya.
Setelah lama iya melihat pemandanga n itu lalu cowok itupun menoleh, sehingga alina bisa melihat wajah cowok itu.
" Lah, aldrian... Jadi dia aldrian?" Tanya alina dalam hati dengan rasa tak percayanya.
Alina pun menatap lama wajahnya, memastikan bahwa ia adalah anak baru di majlisnya.
Deggg.... Bunyi getaran jantung alina.
"Duuuh ko aku kepikiran aldrian terus ya?" Tanya alina sesampainya di kelas.
"Alina... Kamu kenapa tumben, diem bae?" Tanya lina
"Hehe gpp kok" jawab alina sembari nyengir.
"Yaudah yuuuk masuk kelas, bentar lagi bu mala masuk" ajak alya.
Sesampainya di kelas, alina sama sekali ga bisa fokus ke pelajaran, entah kenapa ia selalu kepikiran mukanya aldrian yang sedang menolong wanita itu.
"Kalo diliat liat dengan seksama aldrian manis juga ya" ujar alina dalam hati.
"Issshhh alinaaaa nggak boleeehhh" kata ia bermonolog dalam hati.
Bel pulang sekolah pun berbunyi lalu ia pun membereskan buku bukunya dan bergegas pulang.

Aldrian pov
Sial bngt gue hari ini, gara gara semalem gue ngaji makanya gue ga main hp, dan gue udh janji sama salsa untuk anter dia beli boba. Karna gue ngaji, jadinya gue ingkar janji. Kenapa gue ga bilang ke salsa kalo gue ngaji? Karna kalo gue bilang pasti dia ga percaya. Karna semalem gue setres mikirin salsa yang ngambek, makanya gue nge game sampe jam 3 jadilah sekarang gue kesiangan.
"Mah, al pamit ke sekolah ya" pamit gue sambil lari kecil.
Tanpa berlama lama gue pun ngegas motor gue.
Sesampainya di perapatan, gue ngeliat cewe jatuh dari motor, karna gue yang liat pertama, jadilah gue yang nolongin tuh cewek, gue kaget pas liat ternyata dia dian mantan gue, eh ralat ka dian. Karna dia 2 tahun diatas gue wkwk. Kan gue suka yang lebih tua haha.
Akhirnya gue pun nolongin kak dian. Setelah gue nolongin dia, dia pun minta no hp gue ya gue kasih, setelah itu gue pergi, karna gue udh telat.
Sesampainya di sekolah.
" Hufffttt untung gue masih bisa masuk" kata aldrian.
"Tumben lo" kata dimas sahabat aldrian.
Aldrian itu punya sahabat 2 namanya dimas prayoga dengan ilyas ramadhan. Kalo ilyas dia kelas 12 dan dimas kelas 10.
"Iya niih, semalem gue ga bisa tidur, mikirin salsa yang lagi ngambek" kata aldrian menjelaskan.
"Yaudaaahh, nanti lo bujukin dia lagi, sekarang ayo ke kelaas" jawab ilyas.
Sesampainya di kelas aldrian pun masih memikirkan kenapa ia bisa bertemu lagi dengan dian, disaat ia sudah melupakannya.
Dian maharani adalah mantannya aldrian. Bisa dibilang aldrian itu lumayan lama sama dian. Tapi putus, dan ia sudah 3 bulan lost kontak. tiba tiba ia dipertemukan lagi. Alasan ia putus dengan dian karna ia melihat dian jalan dengan cowok lain. Aldrian adalah tipe cowok yang ga suka dibohongi makanya setiap ia punya pacar dan pacarnya itu bohong ia langsung memutuskannya.
Bel pulang sekolah berbunyi
" Nongkrong kuy al, di warung babeh" ajak ilyas.
"Kuylaaahhhh" sahut al.
Warung babeh adalah warung yang biasanya dijadikan bescamp oleh al, ilyas dan dimas. Karna tempat disitu enak, makanya mereka bertiga betah. Belum lagi letaknya strategis di depan sma 7, sma yang terkenal banyak cewe cantiknya.
Lalu mereka bertiga pun berjalan menuju warung babeh.
Sesampainya di warung babeh.
" Beh, es kopi 3 ya " pesan dimas
" Asssiiaappp" jawab babeh dengan geguyonannya.
Disaat ia sedang menunggu pesanannya, ia pun melihat ada 3 cewek berjalan dari dalam sekolah ke luar sekolah. Dan ia yakin kalo iya kenal dengan ke 3 cewe itu.
"Lah, itukan alina, lina dan alya, jadi mereka sekolah di sma 7, keren juga ya" ujar aldrian dalam hati.
"Kenapa lo liatin tuh 3 cewe?" Tanya ilyas.
"Gpp ko yas" jawab aldrian.
"Lo dengerin gue, itu yang ditengah namanya alina dia sepupu gue, jadi jangan coba coba lo jadiin dia target" ancam ilyas.
Sebenarnya aldrian pun kaget pas mendengar itu. Tapi ia tutupi.
" Iyaaa gak akan, ko gue kenal dia di majlis" jawab aldrian.
" Yaudah kalo gitu." Dan setelahnya ia pun menikmati hidangan.

Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang