53 | Painful Goodbye

4.1K 276 11
                                    

Semenjak percakapan Lisa dan Zean di taman waktu itu, laki-laki itu tidak pernah lagi nampak pulang. Ia selalu menghabiskan waktunya di kantor dan tidur di apartemen kecil miliknya.

Dan sejak saat itulah hubungan Lisa dan suaminya buruk. Meski begitu Zean tetap mengabari kakak dan ibunya.

"Mommy ontel dak ulang agi ya" sendu Laurel menahan kantuk di ruang tamu menunggu kepulangan pamannya.

"Mungkin uncle nya capek jadi ketiduran di kantor nak" alibi Lisa. Sesungguhnya ia juga sangat merindukan adiknya itu.

"Apa ontel malah kalna baby natal? Talau ontel ulang baby dandi dak bakal natal agi" lirih Laurel mengiris hatinya.

"Baby rindu uncle Ze?" Balita itu mengangguk cepat menatap sendu ibunya.

"Coba Mommy telpon dulu ya"

Tuuuuttt......Tuuuutt

Panggilan tersebut terhubung namun Zean belum mengangkatnya hingga beberapa menit kemudian, barulah ia menjawab.

"Nde Noona?"

"Kau tidak pulang? Keponakan mu ini selalu menanyakan mu"

"Perusahaan sedang bermasalah Noona ada orang yang menyabotase data internal perusahaan sehingga bocor ke perusahaan lawan"

"Aku ganti ke VC ya" kata Lisa merubah tampilan panggilan menjadi video.

"Ontel" pekik Laurel.

"Oh sayang, belum tidur nak? Udah malam banget loh" 

"Ontel tapan ulang baby yindu. Talau ontel ulang baby dandi dak natal agi" mendengar ungkapan keponakannya Zean menjadi iba.

"Besok uncle pulang, sekarang tidur eoh" Laurel mengangguk patuh.

"Mom baby tidul dulu ya"

"Nee hati-hati ditangganya nanti Mommy nyusul"

"Tidurlah, lihat lingkaran dibawah matamu itu sangat hitam" lirih Lisa.

"Seharusnya aku yang mengatakan itu kenapa kau masih terjaga. Begadang gak baik buat ibu hamil"

"Jangan aku kau khawatirkan aku baik-baik saja"

"Tentu saja aku khawatir saat mengetahui kakakku bertengkar dengan suaminya gara-garaku. Aku sungguh tak apa Noona, ucapannya memang benar. Aku harus belajar mandiri"

"Mommy setiap malam terus menangis memikirkanmu" beritahu Lisa membuat Zean stagnan.

"Apa Mommy sudah tidur?"

"Kurasa sudah"

"Besok aku akan menyempatkan waktu buat pulang. pekerjaan ini menahan ku disini. Aku harus menyelesaikan masalah ini sebelum semakin parah"

"Kalau gitu istirahatlah, jangan paksakan tubuhmu bekerja"

"Arrasoe, kau juga tidurlah Noona" 

"Good night, saranghaeyo" Zean memutus panggilannya sepihak.

.

.

.

Di pagi harinya Lisa bangun duluan. Wanita itu sibuk berkutat di dapur guna memasak sarapan.

"Akhh" rintihnya mendadak merasakan nyeri di perutnya.

"Lisa-ya" Jennie berlari kecil dari atas tangga menghampiri putrinya.

"Kenapa nak?" Khawatirnya memegang lengan Lisa.

The Best Mom ✓Where stories live. Discover now