19 | Jennie Sick

3.9K 401 8
                                    

Ruangan kecil nan temaram itu terlihat sangat berantakan. gumpalan kertas berserakan dilantai disertai tumpahan noda cat. Seorang wanita bermata kucing tengah menangis sendirian di sana dalam keadaan kacau.

Lukisan yang ia buat disabotase oleh seseorang membuat kostumer murka dan meminta uangnya kembali. tapi sayang, uang itu sudah Jennie pake sebagian jadi untuk membayar sisanya dia harus membuat 15 lukisan dalam waktu 3 hari.

Dia bersyukur selama waktu singkat itu Lisa gak rewel dan mengerti kalau ia sedang sibuk walau sesekali merengek mengajak ibunya untuk bermain dan berakhir main sendiri sampai ketiduran.

Keluar dari ruangan gelap yang senada dengan mood nya sebentar untuk merilekskan pikiran. Sepertinya secangkir kopi hangat dapat mengembalikan ketenangan.

Dapur yang kebetulan dekat dari kamarnya membuat Jennie pindah tujuan untuk mengecek putri kecilnya.

"Cantiknya anak Mommy" senyuman gummy yang khas tercetak jelas di bibir ranumnya.

Hacih

Jennie bersin-bersin sehabis hujan-hujanan membeli Pampers Lisa di minimarket kemarin. Badannya terasa meriang ditambah nyeri kepala. Ia terus berkeringat meskipun cuaca tidak panas.

Dalam sekejap mata Jennie berkunang-kunang. seluruh perabotan rumah tampak berputar mengelilinginya dan berangsur menjadi buram dan gelap hingga akhirnya,....

"Mmy" celingukan Lisa mencari ibunya. Mengumpulkan seluruh nyawanya di negeri dongeng sebelum turun dari kasur mencari sang ibu.

Pantat sintal Lisa yang hanya menggunakan popok  melenggak-lenggok karena sang empu berjalan keluar memberi kesan gemas tersendiri.

"Mommy au uyyu" panggil Lisa namun tak ada jawaban hingga dirinya menemukan Jennie dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Mmy anun" Lisa menggoyangkan lengan Jennie karena gak berhasil dia beralih menepuk pelan pipi Jennie namun masih belum ada progres.

"Mmy anan anda, dak ucu au"

Sedetik kemudian Lisa terisak. dia tahu kalau Jennie sekarang lagi gak bercanda karena melihat darah keluar dari kepalanya.

"Hiks Mmy anun hiks" bayi yang tak bisa berbuat apa-apa itu hanya bisa pasrah menunggu Jennie bangun.

Namun keberuntungan berpihak padanya. doa si kecil itu dikabulkan Tuhan melalui perantara orang.

Ting Tong

Lisa menghapus air matanya lalu berlari ke pintu depan. Ada Jisoo diluar bersama Chaeyoung digendongannya.

"Loh, kamu kenapa menangis nak. Mommy mu dimana?" Kaget Jisoo yang baru datang disambut oleh air mata Lisa.

"Hiks Mommy atuh" adu Lisa menunjuk Jennie menggunakan jari mungilnya.

Jisoo keburu panik dan membuka pintu apartemen Jennie. untung dia tahu password nya.

"Jennie-ya" Jisoo bersimpuh memangku kepala adiknya yang berdarah.

"Apa yang terjadi?" Ucap Jisoo melihat pecahan kaca disekitarnya.

"Yaa bangunlah!" Masih belum ada respon dan Jisoo memutuskan membawa Jennie ke rumah sakit.

Baru saja ia hendak memapah tubuh Jennie. sang empu sudah bangun duluan.

"Un-nie" lirih Jennie lemas memegang kepalanya dan terkejut saat melihat darah di telapak tangannya.

"Apa yang terjadi kenapa bisa seperti ini"

"Gwenchana Unnie kepalaku cuman pusing" Jisoo menempelkan tangannya di kening Jennie yang ternyata panas.

The Best Mom ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें