Chapter 2: Tentang mereka

7 2 1
                                    

°°°

"Jarak mengajarkan kita untuk menghargai seseorang ketika mereka ada di dekat kita, karena kita tidak pernah tahu kapan mereka akan pergi."

◌⑅⃝●♡⋆♡Antara Aku Jarak Dan Dia♡⋆♡●⑅⃝◌

°°°

Jam menunjukan pukul 15:00, dan kini Seinna sudah berada di dalam kamarnya, merebahkan tubuh mungilnya di atas kasur. Dan dia pun sudah tertidur pulas karena kecapekan.

Handphone bewarna cassing merah jambu itu membuat Seinna terbangun dalam tidurnya. Segera dia pun mengambil ponselnya dan melihat pada layarnya.

Delvin is calling.

"Halo, na. Gimana hari pertama kamu sekolah?" Delvin, dia adalah pacar Seinna mereka sudah menjalin hubungan selama tiga tahun.

"Tadi aku telat, mana di hukum lagi." Seinna menjawab kesal.

"Kenapa jadi bisa telat? Kamu kesiangan na?" Tanya delvin dari sebrang sana.

"Bukan kesiangan, tadi pas aku baru turun dari mobil tiba-tiba ada cowok aneh nabrak aku." Jawab Seinna masih terlihat kesal.

"Kamu si ga liat kiri kanan pas mau keluar dari mobil, tapi kamu gapapa kan?" Tanya delvin lagi kepada Seinna

"Aku gapapa." Ujar Seinna lesu.

"Oh iya, maaf aku gabisa jemput kamu tadi. Kak Dea tiba-tiba minta dianterin ke kampus."

"Hmm gapapa kok aku ngerti" ucap Seinna di sebrang sambil tersenyum.

"Jangan ngambek dong besok aku ajak ke bioskop deh, janji!" Delvin ini selalu punya cara untuk membuat Seinna selalu tersenyum.

"Iya deh. Tapi besok kamu harus anterin aku ke sekolah, aku gamau telat lagi." Ujar Seinna cemberut.

"Iya-iya.udah dulu ya, aku ada urusan." Delvin langsung mematikan panggilannya.

Tut tut tut tut tut.

Belum sempat Seinna menjawab, sudah terputus sambungannya.

°°°

Seinna kembali merebahkan tubuh mungilnya di atas kasur. Melepas rasa lelahnya sejenak.

Bulan mengantung indah di langit. Bintang-bintang pun ikut menyinari malam.

Malam ini Seinna akan mengerjakan tugas ospek bersama tiga sahabatnya. Ia pun segera bangun dari kasur untuk bersiap-siap.

"Apaan sih. Bener-bener nggak masuk akal tuh senior. Masa iya tadi gue suruh cari batu kinyang, di mana coba gue bakal dapetin tuh batu kinyang. Gila! Emangnya gue tukang batu kinyang apa?!" Ucap lanny menggerutu sebal.

"Setuju banget si lan! Mentang-mentang jadi senior jadi bisa nyuruh seenaknya. Sengaja banget di kasih tugas yang susah-susah" Ucap lily kepada lanny.

"Yaudah sih lakuin aja. Lagian nggak mungkin kan kita demo ke mereka? Yang ada kalau kita demo ke mereka bakalan jadi bencana besar, baru masuk sekolah gue gamau deh nyari masalah apalagi sama senior" Kini, giliran El yang menjawab.

Lanny,lilly dan El adalah sahabat Senja sejak duduk di bangku SMP.

Lanny, dia adalah orang pertama yang kenal dengan Seinna sejak pertama kali dia pindah ke Bandung. Sedangkan lilly, dia adalah seorang anak yatim. Ayahnya meninggal pada kecelakaan pesawat sejak dua tahun yang lalu, Dan Seinna adalah orang yang membantu lily bangkit dari keterpurukannya.
Dan El ini adalah sahabat Seinna sejak kecil, jadi tak heran jika El dan Seinna begitu dekat.

°°°

Next lanjut chapter ke-3, jangan lupa vote.
See youu guyss😉

Antara Aku Jarak Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang