4. Benci dan Dendam

3.2K 369 4
                                    

Hari berganti hari. Hidup Adel di kediaman Duke Yvaine terlalu monoton. Hanya makan, tidur, lalu makan lagi, dan tidur lagi.

Adel jadi merindukan kegiatan berenangnya setiap akhir pekan. Sayangnya, di kediaman Duke Yvaine tak ada satu pun kolam renang. Menyebalkan!

"Putri..."

Adel yang sedang berkutat dengan buku-buku yang ada di perpustakaan, menolehkan kepalanya menatap Peni. Akhir-akhir ini, Peni telah resmi menjadi pelayan pribadinya. Entahlah, dibanding pelayan yang lain, Adel merasa Peni adalah anak yang jujur dan pintar menjaga rahasia.

Adel tentu membutuhkan privasi dan kesetiaan seorang pelayan.

"Ada apa?" Adel meletakkan buku yang diambilnya tadi ke rak yang paling bawah. Gadis itu berjalan menghampiri Peni.

"Anda tidak ingin melakukan sesuatu?"

"Jadi selama ini, apa yang aku lakukan?" tanya Adel sarkas.

Peni bergerak gelisah. "B-Bukan itu maksud saya. Saya ingin meminta persetujuan Putri. Apakah Putri ingin menyewa seorang tutor untuk mengajari Anda? Daripada tidak ada yang Anda lakukan di rumah ini, saya berinisiatif untuk memanggil seorang tutor atas izin Duke. H-hitung-hitung menambah wawasan dan pengetahuan Anda, kan?" Pelayan itu berucap dengan nada panik. Jantungnya berdetak lebih cepat. Tentu, ia takut, karena saat ini ia berbicara dengan Nona yang beberapa bulan lalu masih membuat kekacauan.

Namun, Peni sedikit bersyukur, akhir-akhir ini majikannya tidak pernah membuat masalah. Hanya berdiam diri di kamar atau perpustakaan, dan terkadang ikut makan malam di ruang makan.

Adel mengusap dagunya berpikir. "... Apa di Kerajaan Alphanka tidak ada akademi?"

"Ada, Putri."

"Ya sudah, daftarkan aku ke sana!"

Peni melotot kaget. "A-Anu... tapi, Anda tidak bisa masuk ke sana," ujar wanita itu seraya menautkan kedua telapak tangannya yang berkeringat dingin.

Alis Adel mengernyit bingung. "Loh, kenapa tidak bisa?"

"Karena... Anda... telah dikeluarkan."

Uhuk!

Adel tersedak ludah sendiri. Gadis itu tak habis pikir dengan Anaya. Pengaruhnya benar-benar luar biasa, kejahatannya mampu membuat gadis itu dikeluarkan dari akademi. Adel tidak tahu apakah ini adalah hal yang patut dibanggakan, atau malah sebaliknya.

"Apa akademi di kerajaan ini hanya ada satu?"

"Tidak, Putri. Sebenarnya ada tiga akademi yang masing-masing terletak di wilayah Utara, Selatan, dan di perbatasan Kerajaan Alphanka dengan Kekaisaran, yaitu di wilayah Timur. Akademi Anda yang dulu berada di wilayah Selatan."

"Daftarkan aku di akademi Utara atau Timur. Yang penting aku masuk ke akademi. Aku suntuk jika hanya ada di rumah saja. Mengerti?" titah Adel memijit keningnya yang terasa pusing.

"Tapi, Putri. Proses pendaftarannya agak lama."

"Berapa lama memangnya?"

"Sekitar tiga bulan, Putri."

Edan!

Apa masuk ke akademi perlu melewatkan proses selama itu? Adel tak habis pikir dengan sistem yang ada di kerajaan ini. Serba ribet, pikirnya.

"Kenapa selama itu?" Adel jelas menggerutu.

"Karena banyak yang perlu diurus, Putri. Terlebih akademi yang Anda masuki cukup berpengaruh. Itu berarti, catatan sosial Anda harus bersih. Belum lama ini Anda terlibat dengan kejahatan sehingga membuat Anda dijuluki tahanan kerajaan. Pihak keluarga Duke harus membereskan hal tersebut, agar catatan sosial Anda bersih dan Anda bisa masuk ke akademi."

SISTEM : Antagonist HaremWhere stories live. Discover now