Halaman ke 43 ✨

415 42 4
                                    

10 tahun kemudian....

" Araa!"

Pagi-pagi sudah disambut dengan kehebohan dari si sulung Beo-mi.

Doyoung yang sedang menyiapkan sarapan, menegur putra nya.

" Sayang, jangan teriak-teriak, ini masih pagi, lagian ada apa si?"

" Iya ada apa Beo-mi? Araa mungkin masih di urus sama ayah di atas." Ucap junkyu.

Beo-mi menunjukan mainan Barbie yang ia dapatkan dari permainan tebak kata di sekolah.

Ya, Beo-mi sudah memasuki sekolah dasar kelas 4 SD, dan adiknya yaitu Araa, putri dari junkyu kelas 3 SD.

Seperti kebanyakan adik kakak, mereka sering berantem tentang apapun itu, dibalik pendiamnya Beo-mi ketika diluar, jika sudah dirumah dan bersama adiknya, maka keluarlah sifat jail nya yang membuat Araa harus selalu memberi pelajaran pada kakak nya itu, emosi Araa bagaikan tisu dibagi dua. Terkena air pula.

" Dapet dari mana sayang?"

" Beo-mi dapet dari main game disekolah, dan kebetulan hadiahnya boneka Barbie, gak mungkin kan, Beo-mi main boneka ?"

Doyoung dan junkyu terkekeh gemas melihat putra mereka. " Ya udah, nanti kasih kalau kalian udah sarapan." Ucap junkyu

Beo-mi mengangguk dan menaiki kursi nya, menunggu yang lain turun.

Tak lama ayah dan adiknya turun, Araa tersenyum cantik, dan menyapa semua nya.

" Selamat pagi, mami, papi, kakak."

" Selamat pagi juga princess ." Jawab junkyu dan doyoung.

" Pagi." Jawab Beo-mi.

Araa mengernyit mendengar jawaban kakaknya. Singkat sekali huh.

" Kok kakak jawabnya gitu? "

" Loh, gitu gimana, ya kan bener pagi."

" Ish, harusnya pake princess juga kayak mami sama papi."

Beo-mi terkekeh. " Bohong dosa, kakak gak mau."

Araa emosi dan hendak memukul kakaknya yang berada tepat di sampingnya. Namun haruto segera melerai.

" Araa sayang udah ya, ini masih pagi kalian udah ribut aja."

" Kakak nya ayah, mami, papii." Adu nya.

" Dih ngaduan." Celetuk Beo-mi.

Dirasa ada kesempatan, Ara langsung memukul kakaknya itu.

" Aaa! Iya iyaa maaf! Araa! Ayahh!" Teriak Beo-mi.

Araa langsung berhenti dan menaiki kursi nya.

" Padahal gak sakit, mau aja dibohongin." Ucap Beo-mi.

Ara mengambil ancang-ancang, namun Beo-mi langsung meminta maaf. Ia hanya bercanda.

" Arasseo, kakak minta maaf princess, ini sakit banget loh, kakak rasa mau pingsan." Ucap Beo-mi di lebih-lebihkan.

Araa yang melihat kakak nya seperti kesakitan sungguhan, ikut panik.

" Kakak sakit? Maaf Araa gak sengaja, kakak maaf, jangan pingsan." Rengek nya.

Ketiga orang dewasa tersebut hanya menonton tingkah dua anak nya.

Ada-ada saja dua bocah itu.







Haruto sudah berangkat kerja, Beo-mi dan Araa sedang libur sekolah, jadi dirumah hanya ada mereka berempat saja.

Beo-mi menghampiri adiknya yang sedang anteng bermain didepan televisi.

Tak bisa memilih [ HaruKyu X Harubby ] Where stories live. Discover now