Halaman ke tujuh ✨

537 49 2
                                    

•••

Sesi mendiami haruto seharian masih berlanjut, doyoung bodo amat untuk hari ini, ia sudah terlanjur kesal sekali mendengar alasan haruto. Bukan apa - apa, masalahnya lupa sampe segitu nya, namun jika di tanya cemburu ? JELAS doyoung cemburu, gak usah dijelasin lah ya, ngerti kan ngerti lah masa nggak.

Saat pulang sekolah pun, doyoung tak mau ikut bersama haruto, ia lebih memilih pulang bersama Gober.

Eh atau apa si apk taksi online tuh, Gober kan ?

" Doy, lu beneran gak mau pulang bareng gue ?"

" Nggak, aku naik gober aja."

" Bahaya Doy astaga."

" Bahaya kenapa si, orang Gober doang, emang aku naik mobil penculik."

" Heh mulutnya ya, gak boleh sembarangan gitu."

Doyoung menundukkan kepalanya dengan bibir yang memonyong kesal.

" Udah si, Gober nya udah nunggu didepan."

Haruto masih tetap mencekal lengan doyoung, agar lelaki ini mau pulang bersama dengannya.

" urusin aja cowok kemaren."

" Dih apaan, cemburu lu ya?"

Doyoung menggeleng ribut, tak dapat dipungkiri juga kalau dirinya emang cemburu, tapi masa jawab terang-terangan si, kan gengsi.

" Apaan si geer ."

" Ya udah kalo gitu Bareng gue."

" Itu udah didepan si amang Gober nya heh ih lepaaas."

" So akrab banget lu manggil nya amang."

" Terserah aku lah ."

" Beneran gk mau ikut ?"

" Beneran."

" Yakin ?"

Apa - apaan pikir doyoung, sahabatnya ini senghaja sepertinya.

" Eung!"

" Oke, gue bakal ajak junkyu jalan - jalan lagi."

Doyoung melotot, mancing apa gimana nih ?

" Udah sana ."

"Oke."

Saat haruto melepas genggamannya dan mulai menghidupkan motor, saat hendak berjalan, doyoung segera menarik jaket haruto, otomatis si pemilik jaket pun berhenti dan tersenyum tipis.

" Kenapa ?"

" Anter aku pulang sekarang!"

" Dih katanya gak mau, sana amang Gober nya udah nungguin tuh, kasih kepastian, jangan digantung gini gak enak."

" Aku aja udah biasa, masa si amang nya gak bisa." Ucapnya pelan, namun haruto masih mendengar nya.

" Hah ? Lu di gantung siapa doy, ngomong sama gue."

Doyoung tak menghiraukan ucapan lelaki didepannya ini, ia segera menginjak pijakan motor dan menaiki nya, dan kemudian menyuruh haruto untuk segera menghidupkan motornya dan pulang.

" Pegangan Doy, takut kecengklak."

" Nggak, udahlah cepet jalan!"

" Awas ya kalo nanti meluk - meluk."

Doyoung mengecilkan bahunya, ia ingin segera pulang.

Motor sudah hidup, dengan senghaja haruto menarik gas nya dengan tarikan sedang, yang mana membuat doyoung terkejut dan hampir terjungkal.

Doyoung yang mendapat serangan mendadak, reflek memukul bahu haruto.

" HARU IH, KALO AKU JATOH GIMANA ?!"

Haruto tertawa kencang.

" Kan tadi udah dibilang, pegangan Doy."

" Ya kan, gak perlu ngegas banget kali ih."

" Udah setelan nya gini motornya mau di gimana in."

" Senghaja pasti, aku turun aja lah ikut sama si amang aja."

Haruto berteriak dan menahan doyoung.

" Eh iyaa iyaa maaf, jangan atuh lah, diem duduk yang anteng, kita jalan sekarang."

" Buruan."

" Mau ngapain emang nya si buru - buru banget."

" Kepo."

"Dih, dasar kelinci."

" Bodo.

"Oke gak papa, tapi pegangan nanti kayak tadi lagi ."

" Iya iyaa bawell ."

Doyoung langsung berpegangan ke pinggiran jaket haruto, namun tiba - tiba haruto menarik tangannya untuk berpegangan ke bagian depan, alias meluk. Modusnya emang ni anak.

" Katanya pegangan."

" Yang bener gini, kalo kayak tadi nanti Lo kebawa angin."

" Dih apaan."

Sudah cukup berdebat nya, dari tadi mereka berbicara terus, gak jalan - jalan, haruto menyudahi adu mulutnya, dan mulai menjalankan Motornya.












TBC==>

Tak bisa memilih [ HaruKyu X Harubby ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang